Menteri ESDM Copot 10 Pegawai dalam Kasus Dugaan Korupsi Tukin

KPK taksir potensi kerugian negara mencapai puluhan miliar.

Menteri ESDM Copot 10 Pegawai dalam Kasus Dugaan Korupsi Tukin
Menteri ESDM,Arifin Tasrif, beserta Dirut Pertamina, Nicke Widyawati. (dok. Kementerian ESDM)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan telah mencopot 10 pegawai negeri sipil yang terlibat kasus dugaan penyelewengan tunjangan kinerja (tukin) di kementeriannya.

“Dari internal waktu itu sudah di-nonjob-kan. Sedang dalam proses administrasi selanjutnya,” kata Arifin dikutip Antara, Senin (3/4).

Kasus penyelewengan tukin telah masuk tahap penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan penetapan 10 tersangka. Komisi antirasuah juga telah memanggil Pelaksana Harian Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Idris Froyoto Sihite, untuk diperiksa. Namun, pada pemanggilan pertama yang bersangkutan tidak bisa hadir.

Arifin mengatakan bahwa Idris tidak dapat hadir karena kesehatannya terganggu. Namun, dia memastikan yang bersangkutan akan hadir pada pemanggilan selanjutnya.

Potensi kerugian negara ditaksir puluhan miliar rupiah

Sebelumnya KPK menyampaikan potensi kerugian yang ditimbulkan dalam kasus dugaan korupsi tunjangan kinerja (tukin) di Kementerian ESDM mencapai puluhan miliar rupiah. Meski demikian, KPK belum bersedia mengumumkan siapa saja para pihak yang ditetapkan sebagai tersangka.

Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, mengatakan daftar tersangka, uraian konstruksi dugaan pidana, dan pasal yang disangkakan, bakal disampaikan kepada publik setelah pengumpulan alat bukti oleh tim penyidik dinilai lengkap.

Dalam penyidikan kasus tersebut, KPK telah menggeledah sejumlah lokasi, seperti Kantor Direktorat Jenderal Minerba di Tebet, Jakarta Selatan; Kantor Kementerian ESDM di Jalan Medan Merdeka Selatan; rumah tersangka di Depok dan Apartemen Pakubuwono, Jakarta.

Dalam penggeledahan di Apartemen Pakubuwono, Jakarta, penyidik KPK menemukan uang tunai Rp1,3 miliar. Penyidik KPK masih mendalami soal temuan uang dan apartemen tersebut. Penyidik tidak serta-merta menyimpulkan bahwa uang tunai tersebut berkenaan dengan kasus yang disidik KPK.

"Kami dalami juga ada keterkaitan atau tidak. Kuncinya memang ada, tetapi kami enggak tahu secara hukum punya siapa itu. Bisa saja di sana hanya umpan. Kami enggak tahu," ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Saham RATU Kena Suspensi Kedua Kalinya, Berpotensi FCA!
4 Rekomendasi Saham Jelang Pelantikan Donald Trump, Beli?
10 Saham untuk Investasi Jangka Panjang
Harga Saham Bank Central Asia (BBCA) Hari Ini, 20 January 2025
Cara Menghitung Dana Pensiun Karyawan Swasta, Ini Simulasinya
Saham CBDK Kena UMA usai Naik 157%, Selalu Cetak ARA!