Neraca Dagang Indonesia Surplus US$3,94 Miliar pada April 2023

Ekspor Indonesia capai US$19,29 miliar pada bulan sama..

Neraca Dagang Indonesia Surplus US$3,94 Miliar pada April 2023
Ilustrasi Kegiatan Ekspor Impor. (ShutterStock/WeerasakSaeku)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada April 2023 mengalami surplus US$3,94 miliar, terutama dari sektor nonmigas yang surplus US$5,64 miliar.

Sektor migas masih mengalami defisit senilai US$1,70 miliar.

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik, Imam Machdi, mengatakan surplus tersebut berasal dari ekspor yang mencapai US$19,29 miliar,  turun 17,62 persen dibandingkan dengan ekspor Maret 2023 yang mencapai 23,50 miliar dolar AS.

Sementara impor Indonesia pada April 2023 mencapai US$15,35 miliar, turun 25,45 persen dibandingkan dengan Maret 2023.

"Beberapa aktivitas produksi pada Ramadan terjadi penurunan yang disebabkan oleh waktu libur yang dilakukan di Indonesia, sehingga aktivitas ekspor akan berpengaruh," ujar Imam, Senin (15/7).

Secara terperinci, ekspor nonmigas April 2023 mencapai US$18,03 miliar, turun 18,33 persen dibandingkan Maret 2023 serta turun 30,35 persen jika dibandingkan dengan ekspor nonmigas April 2022. Sementara itu, ekspor migas mencapai US$1,26 miliar, turun 5,95 persen dibandingkan dengan Maret 2023 dan -12,8 persen dibandingkan dengan April 2022.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari-April 2023 mencapai 86,35 miliar dolar AS atau turun 7,61 persen dibandingkan dengan periode sama pada 2022. 

Perkembangan impor

Impor nonmigas April 2023 bernilai US$12,39 miliar, turun 29,48 persen dibandingkan dengan Maret 2023 atau turun 22,27 persen dibandingkan dengan April 2022. Sedangkan impor migas April 2023 mencapai US$2,96 miliar, turun 1,98 persen dibandingkan dengan Maret 2023 atau turun 22,52 persen dibandingkan dengan April 2022.

Penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar pada April 2023 dibandingkan dengan Maret 2023 adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya US$820,1 juta (32,01 persen). Sedangkan peningkatan terbesar adalah ampas dan industri makanan US$73,2 juta (22,48 persen).

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–April 2023 adalah Tiongkok US$19,18 miliar (32,50 persen), Jepang US$5,24 miliar (8,88 persen), dan Thailand US$3,53 miliar (5,98 persen). Impor nonmigas dari ASEAN US$9,97 miliar (16,89 persen) dan Uni Eropa US$4,35 miliar (7,37 persen). 

Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–April 2023 terhadap periode sama tahun sebelumnya terjadi penurunan pada golongan bahan baku/penolong US$6.818,0 juta (11,52 persen) dan barang konsumsi US$174,5 juta (2,77 persen), tapi barang modal justru meningkat US$720,9 juta (6,51 persen) 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina