Pedagang Pasar Ingatkan Kenaikan Harga Jelang Ramadan dan Idulfitri

Ikappi minta pemerintah turunkan harga minyak goreng.

Pedagang Pasar Ingatkan Kenaikan Harga Jelang Ramadan dan Idulfitri
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bersama jajarannya sidak minyak goreng ke Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (9/3). Dok. Fortune Indonesia/Eko Wahyudi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP Ikappi) mengingat masyarakat ihwal kenaikan permintaan dan harga bahan pokok yang terjadi jelang ramadan. 

Putri Bilanova, Wasekjend Kajian Penelitan & Pengembangan DPP Ikappi, mengatakan fase pertama kenaikan harga biasanya terjadi pada h-3 sampai h-1 pekan sebelum memasuki bulan puasa. 

Lantaran itu, ia berharap pada fase pertama ini pemerintah dapat menjaga pasok bahan-bahan yang ada di pasar dengan menjaga distribusi dan memperbaiki sisi produksi.

"Ini terjadi karena banyaknya permintaan dari masyarakat yang cukup tinggi. Kita memiliki masyarakat yang turun temurun berbudaya dalam menyambut awal ramadhan menyajikan makanan-makanan istimewa," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (25/3).

Selanjutnya, fase kenaikan harga kedua terjadi 7 hari sampai 3 hari menjelang Idulfitri. Sementara dalam waktu transisi fase pertama dan kedua, biasanya terjadi penurunan permintaan di waktu pertengahan ramadan sebelum kemudian melonjak tinggi mendekati lebaran.

Sama seperti di fase pertama, Ikapi harap dalam fase ini pemerintah dapat menjaga pasokan tetap aman dan distribusi lancar. Ssbab, biasanya pada fase kedua ini banyak terjadi kendala di distribusi karena pengiriman sejumlah komoditas terganggu arus mudik lebaran.

"Biasanya Pedagang dan masyarakat mempersiapkan beragam macam hidangan pada hari raya, maka permintaan pun akan melonjak tinggi," terangnya.

Fase Ketiga, atau yang terakhir, biasanya ini terjadi setelah Idulfitri. Sebab, 2-3 hari usai lebaran banyak komoditas tidak dapat ditemui di pasar tradisional karena banyaknya pedagang yang masih mudik dan tidak memiliki stok. 

"Fase ini juga rawan. Kami berharap pemerintah juga mengantisipasi fase ini agar masyarakat bisa tersenyum dan lancar menjalankan ramadan dan Idulfitri tahun 2022," tutur Putri.

Berharap minyak goreng turun

Terpisah, Wasekjend Kebijakan Publik DPP Ikappi Teguh Stiawan meminta pemerintah menekankan harga minyak goreng agar tak memberatkan masyarakat di bulan puasa. Pasalnya, ia menilai bahwa pemerintah gagal melakukan stabilisasi harga minyak goreng curah yang sudah ditetapkan harga eceran tertingginya (HET) Rp14 ribu. 

Berdasarkan laporan yang ia terima dari pasar tradisional beberapa di beberapa daerah, pedagang masih mengalami kesulitan dalam distribusi minyak goreng curah. Padahal, distribusi yang cukup panjang ini adalah salah satu faktor pendongkrak harga. "Bahkan yang menyakitkan adalah harga masih di kisaran 20 ribu," tuturnya.

Karena itu ia mengingatkan pemerintah dalam hal ini Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Perdagangan untuk memberikan kemudahan kemudahan dalam distribusi.

"Yang terpenting adalah menjaga agar minyak goreng curah membanjiri pasar tradisional," ucapnya m Kami berharap agar menjelang ramadan harga eceran tertinggi dapat direalisasikan di pasar tradisional sehingga masyarakat bisa membeli minyak goreng curah dengan harga yang terjangkau," tandasnya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina