Jakarta, FORTUNE - Pemerintah berencana mebebankan iuran pariwisata ke dalam komponen Harga Tiket Pesawat.
Hal tersebut terungkap dalam surat Undangan Rapat Koordinasi Pembahasan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) Dana Pariwisata Berkelanjutan yang diunggah pengamat penerbangan sekaligus mantan anggota Ombdusman RI, Alvin Lie, via akun pribadinya pada media sosial X.
Surat berkop Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) tersebut ditandatangani Plt Asisten Deputi Akses Permodalan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tahyanto Abdilah, dan ditembuskan kepada Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves.
Dalam surat bertanggal 20 April 2024 tersebut, kementerian menyampaikan ihwal undangan pembahasan Rancangan Perpres yang akan dilaksanakan di kantor Kemenkomarves pada 24 April 2024 pagi.
"Agenda: pengenaan iuran pariwisata melalui tiket penerbangan," demikian petikan surat tersebut, dikutip Senin (22/4).
Adapun rapat akan dipimpin oleh Tahyanto Abdilah selaku Plt Asdep Akses Permodalan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dana Pariwisata
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan pemerintah menargetkan dapat membentuk dana kepariwisataan atau Indonesia Tourism Fund pada semester II-2024.
Pada tahap awal nanti, dana abadi yang dikelola akan mencapai Rp2 triliun.
Dana pariwisata ini diharapkan dapat memberikan modal untuk mendukung acara-acara turisme, promosi pariwisata, serta mendongkrak citra Indonesia di mata dunia.
Sandiaga menilai penting ketiga hal tersebut dalam upaya terus mendorong sektor pariwisata sebagai andalan dalam perekonomian Indonesia.
“Kesuksesan menjadi tuan rumah KTT G20 dan KTT ASEAN serta penyelenggaraan ajang olahraga besar seperti MotoGP dan ajang seni budaya seperti konser musik menunjukkan dampak ekonomi di sektor pariwisata sangat signifikan,” kata Sandiaga dalam konferensi pers yang digelar usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, pada Desember lalu.
Dia mengatakan penyelenggaraan MotoGP pada Oktober 2023 telah meningkatkan dampak ekonomi hingga di atas Rp8 triliun. Pada Oktober lalu, Nusa Tenggara Barat menjadi penyumbang pergerakan wisatawan domestik terbesar.