Jakarta, FORTUNE - PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) mengekspor produk Low Sulphur Fuel Oil (LSFO) V 1250 atau bahan bakar kapal ke Singapura.
Pjs General Manager PT KPI Refinery Unit III Plaju, Edy Januari Utama, mengatakanEd ekspor perdana tersebut telah dilakukan pada Selasa (16/8) dengan mengirimkan sebanyak 80.000 bbls produk bahan bakar kapal ramah lingkungan.
Adapun pengangkutan bahan bakar dari kilang menuju Singapura itu menggunakan Kapal MT Kirana Quartya. “Kami berharap makin banyak inovasi dari Kilang Pertamina Plaju, sehingga dapat terus memproduksi produk-produk berkualitas tinggi guna memenuhi kebutuhan energi,” kata dia dalam keterangan pers di Palembang, dikutip Jumat (19/8).
Sebagai informasi, LSFO V 1250 merupakan salah satu bahan bakar kapal ramah lingkungan yang diekspor Kilang Pertamina Plaju setelah produk Marine Fuel Oil (MFO) Low Sulphur yang diekspor perdana pada Maret 2022 lalu. Produk ini juga telah memenuhi regulasi International Maritime Organization (IMO) tentang kandungan sulfur maksimal 0,5 persen m/m serta memenuhi peraturan Dirjen Perhubungan Laut-Kemenhub Republik Indonesia.
Dalam Surat Edaran Dirjen Perhubungan Laut No. SE 35 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Bahan Bakar Low Sulfur, pemerintah mewajibkan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan seperti LSFO V 1250.
Produksi lampaui target
Produksi dan ekspor produk bahan bakar kapal seperti MFO LS dan LSFO V 1250 menjadi penyumbang terbesar dari penerimaan Kilang Pertamina Internasional tahun ini. Edy berharap lifting produk LSFO V 1250 ini bisa diikuti dengan ketersediaan permintaan (demand) yang tinggi di bulan-bulan berikutnya.
Sebelumnya, Kilang Pertamina Plaju melaporkan produksi BBM mereka melampaui target di triwulan I tahun 2022. Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju, Siti Rachmi Indahsari, mengatakan realisasi produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bahan Bakar Khusus (BBK) mencapai 123 persen dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Adapun produksi BBM/BBK di Kilang Pertamina Plaju sepanjang Januari 2022 hingga Maret 2022 lalu sebesar 5,1 juta barel dari RKAP yang ditetapkan sebesar 4,2 juta barel. Selama Januari 2022, produksi BBM/BBK mencapai 1,8 juta barel dibanding RKAP sebesar 1,4 juta barel.
Selanjutnya, pada Februari 2022, tercapai produksi BBM/BBK sebesar 1,6 juta barel dari target RKAP 1,3 juta barel, dan pada Maret 2022 lalu realisasi produksi mencapai 1,7 juta barel dari RKAP sebesar 1,4 juta barel.