Jakarta, FORTUNE - Upaya PT Pertamina (Persero) untuk meningkatkan produksi minyak di Blok Rokan, Riau, usai alih kelola dari PT Chevron Pasific Indonesia membutuhkan dana jumbo. Direktur Utama PT Pertamina Hulu Rokan, Jaffee A. Suardin, mengatakan pengeboran tiap sumur di blok tersebut bisa memakan biaya US$600 ribu hingga US$2 juta bergantung pada kedalamannya.
Ongkos tersebut mencakup seluruh operasional pengeboran mulai dari pengadaan fasilitas hingga pengolahan lahan. Meski biaya yang dibutuhkan cukup besar, tahun ini Pertamina Hulu Rokan telah berhasil melakukan pengeboran di 376 titik. Keberhasilan itu, menurut Jaffee, tak lepas dari kontribusi jajaran Grup Pertamina hingga pemerintah dari segi pendanaan. "Ini luar biasa 'support' dari Pertamina dan pemerintah untuk investasi besar dalam menambah produksi migas," ujar Jaffee seperti dilansir Antara, Senin (8/8).
Jaffee juga memastikan akan memaksimalkan minyak dari sumur-sumur baru maupun yang telah ada untuk mengejar target produksi. Pertamina Hulu Rokan membidik pengeboran 500 titik sumur sepanjang tahun ini.
Pengeboran sumur baru di wilayah kelolaan Pertamina Hulu Rokan ini mencakup tujuh kabupaten/kota di Provinsi Riau, yaitu Kabupaten Siak, Bengkalis, Rokan Hulu, Rokan Hulur, Kampar, Kota Pekan Baru, serta Dumai.
Blok Rokan sumbang 26 persen produksi minyak nasional
Jaffee mengatakan hingga Juli lalu Pertamina Hulu Rokan mampu menghasilkan minyak mentah hingga 161.000 barel per hari. Capaian itu meningkat dari posisi awal ketika perusahaan mengambil alih blok Rokan Chevron pada 2021.
"Ini merupakan produksi kegiatan yang masif dan agresif," katanya.
Total ada 376 sumur yang telah dibor Pertamina Hulu Rokan hingga saat ini. Artinya, kata dia, tiap hari terdapat satu sumur baru yang berhasil dibor. "Tentunya sumur-sumur yang ada kita lakukan kegiatan agar bisa menaikkan produksinya," ujar pria yang akrab disapa Buyung ini.
Untuk memaksimalkan pengolahan 376 sumur baru, Pertamina juga telah berupaya menambah alat bor (rig) sebanyak 79 unit. "Kita tambah alat alat yang ada, Insya Allah tambah 27 rig. Jadi ada 52 plus 27 rig yang ada di Blok Rokan," kata Buyung.
Karena kinerja yang maksimal itu pula, klaimnya, Pertamina Hulu Rokan menjadi perusahaan negara yang paling produktif dalam menyumbang minyak di Pertamina maupun secara nasional.
"Kita menjaga produksi 31 persen minyak se-Pertamina, 26 persen se-nasional. Kita juga bisa menyumbang ke negara pajak sebesar Rp30 triliun kepada negara," ujarnya.