PLN Bidik Pengadaan 300 Ribu Kompor Induksi Tahun Ini

PLN klaim kompor induksi bisa hemat belanja subsidi.

PLN Bidik Pengadaan 300 Ribu Kompor Induksi Tahun Ini
Dok. PLN
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT PLN (Persero) berencana melakukan pengadaan 300 ribu unit kompor induksi (listrik) di tahun ini. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, rencana tersebut sejalan dengan program konversi 15,3 juta unit kompor LPG 3 Kg yang digunakan pelanggan PLN ke kompor listrik.

Total pelanggan PLN yang menggunakan LPG sendiri, menurut survei yang dilakukan perusahaan, mencapai 69,5 juta. "Sehingga program 300 ribu ini sebenarnya kurang dari 0,5 persen pengguna LPG 3 Kg," kata Darmawan di Komisi VII, Rabu (15/9).

Sebelumnya PLN sendiri telah melakukan uji klinis penggunaan kompor listrik dengan 2.000 proyek percontohan di Solo dan Bali. Dari proses tersebut, kompor induksi diperkirakan mampu menghemat belanja subsidi energi di APBN.

"Program konversi kompor induksi ternyata terbukti memberikan penghematan APBN walaupun ini masih dalam skala uji klinis, yaitu 2.000 sampel saja. Dari sampel 23 keluarga penerima manfaat ada saving APBN sekitar Rp20 juta per tahun," tuturnya.

Sedangkan dalam skala yang lebih besar, dengan 300 ribu konversi kompor listrik, subsidi yang dapat dihemat mencapai Rp330 miliar per tahun.

Sasar 5 juta pelanggan di 2023

Darmawan melanjutkan, program konversi kompor LPG ke listrik di tahun depan rencananya bisa menyasar 5 juta pelanggan listrik bersubsidi. Dengan jumlah tersebut, pemerintah diproyeksikan bisa menghemat Rp5,5 triliun per tahun. 

Sementara jika target konversi 15,3 juta kompor tercapai, maka proyeksi penghematan APBN bisa mencapai Rp16,8 triliun per tahun. "Saving ini dari mana? Ini dari fakta bahwa per kilogram elpiji biaya keekonomiannya adalah sekitar Rp20 ribu, sedangkan biaya keekonomian (kompor induksi) sekitar Rp11.300 per kilogram listrik ekuivalen," terang Darmawan. 

Sementara itu, berdasarkan arahan Kementerian ESDM, PLN diminta memastikan agar kompor induksi yang nanti digunakan dalam program ini bisa lebih efisien ketimbang kompor LPG 3 Kg.

Dengan demikian, PLN juga melalukan perubahan spesifikasi kompor induksi tersebut sehingga waktu memasak bisa lebih singkat. Jika, misalnya, dalam memasak air kompor LPG dapat memakan waktu 10 menit 29 detik, maka dengan kompor induksi 1.800 watt kecepatan memasak harus diturunkan menjadi 8 menit 47 detik. 

Selain itu, Darmawan juga memastikan bahwa penggunaan kompor induksi untuk pelanggan listrik subsidi 450 VA dan 900 VA tak akan membuat mereka harus menambah daya. "Tentu sosialisasi harus dilakukan masif, dan ini menjadi tantangan tersendiri bagaimana persepsi masyarakat terkait program ini. Pertama terkait tidak ada penambahan daya, kedua biaya memasak akan bisa lebih turun," tandasnya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina