Jakarta, FORTUNE - PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat melakukan peremajaan pada beberapa material transmisi utama (MTU) untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik dan mendukung pelaksanaan Presidensi G20 di Indonesia.
General Manager PLN UIT JBB Erwin Ansori mengatakan, kegiatan tersebut membutuhkan investasi Rp45 miliar. Dengan biaya tersebut, PLN telah melakukan pemberian tegangan (energize) trafo dengan kapasitas 60 MVA pada Gas Insulated Switchgear (GIS) 150 KV Ketapang, yang berlokasi di Jakarta Pusat.
Trafo berharga Rp15 miliar tersebut menggantikan trafo lama yang sudah berusia lebih dari 40 tahun.
"GIS Ketapang merupakan salah satu backbone sistem kelistrikan Jakarta, memasok langsung daerah ring satu istana negara, selain itu juga memasok beberapa perkantoran, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan yang ada di sekitarnya," kata Erwin dikutip dari keterangan resmi, Jumat (29/4).
Menurut Erwin, dalam waktu dekat juga akan dilakukan penggantian untuk 2 trafo lainnya dengan kapasitas yang sama, sehingga total nilai investasi yang dikeluarkan PLN untuk penggantian trafo ini kurang lebih Rp 45 miliar.
Pekerjaan ini telah dimulai pada 22 Februari dan selesai pada 25 Maret 2022, terhitung sejak proses transportasi pengangkutan trafo sampai ke lokasi pemasangan.
"Petugas PLN telah bekerja dengan maksimal mengupayakan proses pemindahan dan pemasangan trafo dengan berat lebih dari 100 ton ini, seperti saat proses pengiriman trafo, pekerjaan ini harus dilakukan dari tengah malam hingga dini hari untuk menghindari kepadatan lalu lintas membelah jalanan Jakarta," tuturnya.
Dengan adanya peremajaan pada sejumlah infrastruktur ini, menurutnya, keandalan pasokan listrik sampai ke pelanggan akan lebih baik. Selain untuk menghadapi event internasional juga untuk memenuhi tuntutan layanan Zero Down Time (ZDT) di wilayah Ibu Kota Jakarta.
Pemindahan agenda G20
Sebagai informasi, sebelumnya pemerintah memutuskan untuk memindahkan satu acara rangkaian kegiatan G20 jalur keuangan (finance track) dari Bali ke Jakarta, akibat pengaruh varian Omicron yang berkembang pesat di Tanah Air.
Acara yang dipindahkan adalah penyelenggaraan 2nd FCBD dan 1st FMCBG yang rencananya diadakan 15-18 Februari 2022 di Nusa Dua, Bali.
Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Nomor S-3/G20.33/2022 yang ditandatangani oleh Sekretaris I Panitia Pelaksanaan Pertemuan G20 Bidang Logistik, Rudy Rahmaddi.
"Maka dengan ini diberitahukan bahwa penyelenggaraan 2nd FCBD dan 1st FMCBG dipindahkan dari Bali ke Jakarta. Berkenaan dengan hal-hal di atas, maka seluruh agenda kegiatan 2nd FCBD dan 1st FMCBG di Bali dan seluruh rangkaian persiapannya, dibatalkan," tulis surat tersebut.
Selain memperhatikan perkembangan Covid-19 di tingkat global dan nasional, terutama dari varian Omicron yang tingkat penyebarannya sangat tinggi, penyelenggara juga mempertimbangkan hasil survei kehadiran (in person) pada delegasi G20.
"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para pemangku kepentingan terkait di Bali yang telah bekerjasama dengan sangat baik dan mendukung kesiapan rencana penyelenggaraan 2nd FCBD dan 1st FMCBG di Bali," demikian penjelasan surat tersebut.