Jakarta, FORTUNE - PT PLN (Persero) melakukan pengamanan berlapis pasokan batu bara untuk mencegah kelangkaan yang dapat menyebabkan krisis energi primer seperti terjadi pada awal Januari.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, salah satu strategi yang digunakan adalah memastikan proses pembayaran kepada seluruh pihak yang terlibat dalam rantai pasok batu bara ini lebih cepat.
Kecepatan pembayaran ini juga berlaku untuk pengadaan kapal, tongkang, bongkar muat. Juga pembayaran yang langsung kepada para penambang.
Strategi lainnya adalah mengubah kontrak yang semula bersifat jangka pendek diubah menjadi kontrak jangka panjang dan langsung ke pemilik tambang.
"Kami mengubah kontrak agar lebih memiliki kepastian pasokan. Kami juga mengubah kontrak yang tadinya fleksibel menjadi lebih tertib lagi baik dari sisi volume pasokan juga jadwal pengiriman. Lalu, yang tadinya pakai trader, kita kontrak langsung ke penambang," kata Darmawan dalam rapat dengar pendapat di Komisi VII, Rabu (27/1).
PLN juga mengintegrasikan sistem pengawasan digital yang dibentuk PLN dengan sistem di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM. Darmawan menjelaskan, nantinya pemerintah dapat melihat kemajuan proses loading dari batu bara. Sehingga ketika terjadi gagal loading ,sistem langsung memperingatkan pengusaha untuk dapat memenuhi kewajibannya.
"Jadi, bukan hanya kebijakan, tetapi juga ini langsung secara operasional secara day to day pengawasan ini dilakukan," ujar Darmawan.
Penetapan Realisasi DMO Dievaluasi Tiap Bulan
Berkaitan dengan langkah pengamanan ini, kata Darmawan, dukungan pemerintah datang melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 13 Tahun 2022 yang mengatur tentang evaluasi DMO dilakukan setiap bulan.
"Ada di diktum ke delapan. Itu disebut, penetapan realisasi DMO untuk dana kompensasi evaluasi setiap bulan," ujar Darmawan.
Ia mengeklaim, dari pengawasan dan perubahan tata kelola ini tecermin dari kondisi pasokan yang semakin baik. Secara khusus PLN juga telah berkomunikasi dengan Ditjen Minerba untuk mengamankan pasokan batu bara.
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain dengan melanjutkan volume batu bara yang sudah terkontrak. Selain itu, untuk kontrak yang dilanjutkan serta kontrak batu bara reguler Februari seluruhnya telah dijadwalkan untuk dikirimkan ke pembangkit.
Langkah selanjutnya, memastikan kesiapan armada pengangkut batu bara.