Jakarta, FORTUNE - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menunjuk Andi Amran Sulaiman menjadi Menteri Pertanian sisa masa jabatan 2019-2024.
Amran menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang yang mengundurkan diri karena terseret kasus dugaan korupsi penempatan pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian.
Amran resmi dilantik pagi ini setelah membacakan sumpah jabatan di hadapan Kepala Negara.
Pengangkatan Amran sebagai Menteri Pertanian juga tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 101 P tahun 2023 tentang Pengangkatan Menteri Pertanian Kabinet Indonesia Maju Periode 2019-2024 yang ditandatangani Selasa 24 Oktober 2023.
Amran bukan wajah baru di kabinet Jokowi. Dia merupakan Menteri Pertanian pada Kabinet Kerja Jokowi-JK periode 2014 hingga Oktober 2019.
Amran lahir di Bone, Sulawesi Selatan, pada 27 April 1968. Dia merupakan anak ketiga dari 12 bersaudara, pasangan A.B. Sulaiman Dahlan Petta Linta dan Hj. Andi Nurhadi Petta Bau. Istrinya bernama Martati, dan dengannya mereka dikaruniai empat orang anak: A. Amar Ma’ruf Sulaiman, A. Athirah Sulaiman, A. Muhammad Anugrah Sulaiman dan A. Humairah Sulaiman.
Dosen sekaligus Doktor lulusan Universitas Hasanuddin Makassar dengan predikat Cumlaude (2002) tersebut merupakan seorang pengusaha yang gurita bisnisnya menjalar di kawasan Indonesia Timur.
Dia pemimpin Tiran Group, sebuah perusahaan konglomerat yang bermarkas di Makassar. Perusahaan ini membawahi sembilan perusahaan bidang pertanian dan pertambangan.
Sebelum membangun kelompok bisnisnya, Amran berkarier sebagai profesional pada sektor pertanian di Pabrik Gula Bone di Arasoe, Sulawesi Selatan, serta PTPN XIV.
Dia juga pernah mendapat Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan dalam Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI (2007) dan Penghargaan FKPTPI Award (2011).
Pada 2014, Amran menjabat koordinator sahabat rakyat kawasan Timur Indonesia, salah satu organisasi relawan pendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam Pilpres.
Keputusan tersebut terbukti tepat karena pasangan Jokowi-JK memenangkan pemilihan. Atas dedikasinya sebagai relawan, Amran diangkat menjadi Menteri Pertanian pada periode pertama.
Setelah masa jabatannya sebagai menteri berakhir, Amran menjadi satu dari 46 penerima Tanda kehormatan Bintang Mahaputera dari Presiden Jokowi.
Kekayaan
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2019, total harta Amran mencapai lebih dari Rp279,5 miliar.
Hartanya terbagi dalam bentuk aset berupa tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, harta bergerak lainnya, serta kas dan setara kas.
Amran juga memiliki harga bergerak dengan total Rp281.737.500, surat berharga Rp205.534.000.000, kas dan setara kas Rp28.350.661.281, dan harta lainnya Rp38.000.048.
Dia utang yang tercatat pada 2019 dengan jumlah Rp293.739.265.
Berikut adalah berbagai perusahaan di bawah Tiran Group:
- PT Tiran Indonesia (tambang emas)
- PT Tiran Sulawesi (perkebunan tebu dan sawit)
- PT Tiran Makassar (distributor Unilever)
- PT Tiran Bombana (emas, timah hitam, antimony)
- PT Tiran Minerals (pertambangan nikel)
- PT Amrul Nadin (SPBU percontohan di Kabupaten Maros)
- CV Empos Tiran (produsen rodentisida)
- CV Profita Lestari (distributor pestisida)
- CV Empos (distributor semen Tonasa)
- PT Bahtera Mas (pabrik gula di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara)