Jakarta, FORTUNE - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan akan ada tambahan produksi 80.000–100.000 barel minyak per hari (bopd) selepas 2024.
Hal tersebut diharapkan dapat menambal penurunan produksi migas nasional yang berlangsung pada tahun-tahun mendatang.
"Beberapa produksi lain, misalnya Lapangan Hidayah, Petronas, diharapkan on-stream 2027, untuk 25.000 BOPD, yang Ande-Ande Lumut akan menambah 20.000 BOPD. Itu kira-kira untuk minyak," ujarnya.
Dwi mengatakan terjadi penurunan produksi minyak sebesar -1,1 persen dan gas sebesar 2,1 persen sepanjang 2023, menjadi masing-masing 605,7 juta BOPD dan 6.630 juta MSCFD.
Sepanjang tahun lalu, terdapat enam proyek yang telah on-stream, menambah kapasitas minyak sebanyak 4.900 BOPD dan gas 306 juta MSCFD. "Dengan capex US$560,1 juta," kata Dwi.
Dari enam proyek dimaksud, empat di antaranya adalah lapangan gas, yakni MEDCO Natuna (OPL Baronang Gas) degan kapasitas produksi 65 juta MSCFD, GBFCP (Premier Oil) dengan kapasitas produksi gas 117 juta MSCFD, LTRO 18 (Medco Grissik) dengan kapasitas gas 52 juta MCFD, MAC (HCML) dengan kapasitas gas 5 juta MSCFD.
Sementara dua lainnya, yang merupakan lapangan migas, adalah SP Jatiasri (Pertamina EP) sebesar 2.900 bopd minyak dan 16 juta MSCFD gas; serta sumur YY lanjutan (PHE ONWJ) dengan kapasitas 2.000 BOPD minyak dan 1 juta MSCFD gas.
Proyek onstream 2024
Sementara itu, pada 2024, terdapat 15 proyek yang ditargetkan on-stream, dan diharapkan memberikan tambahan kapasitas minyak 41.922 BOPD dan gas 207 juta MSCFD dengan capex US$560,1 juta.
"Beberapa yang kita harapkan dari sisi untuk produksi minyak, tadi karena diskusinya mengarah pada yang masih decline adalah masih minyak. Ini Forel Baronang diharapkan menambah 10.000 BOPD, kemudian Pertamina EP di SP Puspa Asri menambah 600 BOPD, kemudian Flowline ASDJ-116X menambah 94 BOPD, kemudian OPL E-Main oleh PHE ONWJ 128 bopd dan Banyu Urip Infill Clastic 30 ribu BOPD," ujar Dwi.
Untuk produksi gas, proyek yang direncanakan on-stream yakni West Belut (50 juta MSCFD), AFCP (117 juta MSCFD), South Sembakung (22,5 juta MSCFD), Akatara Gas Plant (25 juta MSCFD), Kompresor Merbau (8 juta MSCFD), Pembangunan CO2 dan DHU Lapangan Karang Baru (5 juta MSCFD), serta tiga proyek Pertamina Hulu Mahakam yakni Paciko 8B (16 juta MSCFD), Bekapal Artificial Lift (12 juta MSCFD), serta SWPG Debottlenecking (8 juta MSCFD).