Jakarta, FORTUNE - PT Waskita Karya (Persero) Tbk menargetkan Bendungan Bener di Purworejo, Jawa Tengah dapat selesai pada 2023. Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menyatakan pembangunan tersebut cukup memakan waktu kerena masalah di lapangan.
Salah satunya terkait masih adanya masalah pembebasan lahan untuk penambangan batu andesit di Desa Wadas. "Jadi kami juga ada paket di Bendungan Bener yang sekarang dalam masalah dan mudah-mudahan ini dapat terselesaikan sehingga paket kami yang ada di Bendungan Bener ini juga kami selesaikan di tahun 2023," ujarnya dalam rapat dengar pendapat di Komisi VI, Senin (14/2).
Sebagai informasi, proyek Bendungan Bener yang diharapkan dapat menyokong ketenagalistrikan hingga pertanian. Pembangunan proyek ini membutuhkan bahan baku berupa batuan andesit di Desa Wadas yang dalam proses pembebasan lahannya memicu konflik antara aparat keamanan dengan warga.
Dalam laman resmi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), anggaran pembangunan bendungan tersebut Rp2,06 triliun, dengan pendanaan yang bersumber dari APBN dan APBD. Lalu, penanggung jawab proyek Bendungan Bener adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Proyek yang rencana konstruksinya dimulai 2018 itu dijadwalkan dapat beroperasi pada 2023. Bendungan Bener diharapkan dapat mengairi lahan seluas 15.069 hektare, menyediakan air baku 1.500 liter per detik, menopang pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 10 Megawatt, dan mengurangi banjir di kawasan hilir Sungai Bogowonto.
Meski demikian, kata Destiawan proyek bendungan baru diterima Waskita Karya pada tahun lalu. "Untuk proyek-proyek bendungan, memang kami peroleh di tahun lalu dan targetnya adalah 2023 dan 2024 Waskita masih mengerjakan kurang lebih ada 8 proyek-proyek bendungan," jelasnya.
Kendala di proyek lain
Selain bendungan, Destiawan juga membeberkan sejumlah proyek lain yang masih terhambat oleh pembebasan lahan. Salah satunya adalah proyek transimisi Sumatera Paket III bersama PLN.
"Jadi masih dalam proses dengan PLN terkait juga dengan pembebasan lahan dan juga amandemen kontraknya dan ini kami harapkan bisa juga selesai sehingga 2023 pun bisa diselesaikan," tuturnya.
Lalu ada pula proyek-proyek lain yang baru akan dilelang dengan kontrak tahun jamak (multi years contact) dan ditargetkan rampung pada 2024. Meski demikian, ia belum dapat memastikan jangka waktu penyelesaian proyek-proyek tersebut dan apa saja yang akan diambil Waskita nantinya.
"Jadi ini kami belum tahu target atau waktu pelaksanaannya yang ditenderkan di 2022 apa saja. Kemungkinan adalah proyek IKN yang mungkin akan segera ditenderkan dan ini mudah-mudahan tidak terlalu lama proses tendernya sehingga di pertengahan 2024 bisa terlaksana," tandasnya.