Sri Mulyani: APBN Oktober 2023 Defisit Rp700 Miliar

Belanja negara capai 73,2 persen dari target APBN.

Sri Mulyani: APBN Oktober 2023 Defisit Rp700 Miliar
Sri Mulyani di acara serah terima BMN Tahap 2 kepada Pemda, Yayasan, Perguruan Tinggi, dan Kementerian Lain. (Doc: Kementerian PUPR)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Setelah mengalami surplus selama sembilan bulan berturut-turut, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 mengalami defisit mencapai Rp700 miliar pada Oktober 2023.

Hal tersebut terjadi karena realisasi belanja negara mencapai Rp2.240,8 triliun (73,2 persen dari target APBN 2023), sementara pendapatan negara mencapai Rp2.240,1 triliun (90,9 persen dari target APBN).

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang mencapai Rp2.350,7 triliun, realisasi belanja tersebut turun 4,7 persen. 

"APBN mulai mengalami defisit yang setara dengan 0,003 persen dari produk domestik bruto (PDB)," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTA, Jumat (24/11).

Belanja negara meliputi belanja pemerintah pusat Rp1.572,2 triliun atau turun 5,9 persen yoy, dan transfer ke daerah Rp668,5 triliun atau terkontraksi 1,6 persen yoy. 

Adapun belanja pemerintah pusat terdiri atas belanja kementerian/lembaga (K/L) Rp768,7 triliun atau tumbuh 1,9 persen (yoy), serta belanja non K/L senilai Rp803,6 triliun atau turun 12,4 persen (yoy).

Pendapatan dan pembiayaan

Sementara itu, realisasi pendapatan negara mencakup penerimaan perpajakan Rp1.744,6 triliun atau tumbuh 2,5 persen yoy dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp494,2 triliun atau meningkat 3,2 persen yoy.

Penerimaan perpajakan meliputi penerimaan pajak Rp1.523,7 triliun atau tumbuh 5,3 persen yoy, serta kepabeanan dan cukai Rp220,8 triliun atau turun 13,6 persen yoy.

Menurut Sri Mulyani, meski kondisi APBN secara keseluruhan mengalami defisit, keseimbangan primer masih mencatat surplus Rp365,4 triliun atau tumbuh 153 persen yoy dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp144,4 triliun. 

Keseimbangan primer adalah selisih total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang.

Kemudian realisasi pembiayaan anggaran pun membaik dengan penurunan mencapai 61,8 persen yoy dari Rp441,1 triliun pada Oktober 2022 menjadi Rp168,5 triliun pada Oktober 2023.

"Pembiayaan kita turun drastis dibandingkan tahun lalu," tandasnya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024