Sri Mulyani Cemas Alumni LPDP Tak Balik ke Indonesia Setelah Lulus

Sri Mulyani tekankan pentingnya penguatan ketahanan ekonomi.

Sri Mulyani Cemas Alumni LPDP Tak Balik ke Indonesia Setelah Lulus
Sri Mulyani di acara serah terima BMN Tahap 2 kepada Pemda, Yayasan, Perguruan Tinggi, dan Kementerian Lain. (Doc: Kementerian PUPR)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyampaikan harapannya kepada alumni penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk kembali ke Indonesia setelah mengikuti program pendidikan di luar negeri. 

Dalam acara "Kuliah Umum: Ketahanan Ekonomi dalam Perspektif Lokal, Nasional, dan Global" yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (2/2), Sri Mulyani menyatakan kekhawatirannya tentang para pelajar di luar negeri yang lupa akan jati diri sebagai orang Indonesia.

"Saya suka khawatir kalau ada orang yang semakin pintar sekolah ke luar negeri terus lupa menjadi orang Indonesia," ujarnya.

Menurutnya, lebih dari 35.000 orang telah menerima beasiswa LPDP pada 2013–2022, dengan jumlah alumni mencapai lebih dari 18.000 orang. Sri Mulyani berharap para alumni ini bisa membawa pengalaman dan membuka cakrawala baru sebagai pemimpin masa depan yang menjanjikan. Semua beasiswa dibiayai melalui hasil investasi dana abadi pendidikan hingga lebih dari Rp120 triliun.

Untuk 2023, pemerintah menyiapkan program beasiswa LPDP bagi 7.000 orang. Pada 2022, 5.664 orang menerima beasiswa LPDP, dengan jenjang magister sebanyak 4.837 orang (85,4 persen) dan doktor 827 orang (14,6 persen). Sebagian besar penerima beasiswa adalah dalam negeri (47,6 persen) dan luar negeri (48,4 persen), serta 205 orang (4 persen) dari program Putra Putri Papua belum memutuskan untuk belajar dalam atau luar negeri.

Pentingnya ketahanan ekonomi 

Dalam kesempatan tersebut, dia juga menekankan bahwa peningkatan ketahanan ekonomi harus menjadi prioritas utama bagi Indonesia.

Menurutnya, peningkatan ketahanan ekonomi harus dilakukan dengan memperkuat fondasi perekonomian Indonesia, baik melalui upaya pemerintah maupun swasta. Selain itu, dia juga menekankan pentingnya memperkuat sektor-sektor kunci seperti infrastruktur, industri, dan sektor jasa.

"Ketahanan ekonomi harus dilihat dari berbagai aspek, seperti stabilitas fiskal, stabilitas makroekonomi, dan kemampuan mengatasi tantangan global," kata Sri Mulyani.

Dia juga menambahkan bahwa peningkatan ketahanan ekonomi tidak hanya akan membantu Indonesia mengatasi masalah perekonomian saat ini, namun juga akan membantu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Karena itu, dia meminta semua pihak, termasuk alumni penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), untuk berperan serta dalam membangun ketahanan ekonomi Indonesia.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Prabowo Ingin Memastikan Danantara Sesuai Aturan yang Berlaku
Viral Pertamax Diduga Sebabkan Kerusakan Mesin, Pertamina Minta Maaf
Pilkada Diyakini Dongkrak Kredit Bank, Bagaimana Risikonya?
Unilever Resmi Jual Bisnis Es Krim ke Magnum Rp7 Triliun
Menteri Perindustrian RI Tolak Proposal Investasi Apple US$100 Juta
Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 26 November 2024