Sri Mulyani Ramal Rupiah Berkisar Rp16.000-16.200 per US$ Akhir 2024

Penguatan rupiah didorong sentimen penurunan suku bunga Fed.

Sri Mulyani Ramal Rupiah Berkisar Rp16.000-16.200 per US$ Akhir 2024
Menkeu Sri Mulyani dalam Raker bersama Komisi XI DPR RI, Senin (10/6). (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi rupiah menguat hingga Rp16.200 per US$ pada semester II-2024, dipengaruhi oleh kemungkinan penurunan suku bunga Fed.
  • Imbal hasil SBN 10 tahun diprediksi pada kisaran 6,9-7,1 persen, inflasi tetap stabil 2,7-3,2 persen, dan pertumbuhan ekonomi diramal 5-5,2 persen.
  • Harga minyak mentah Indonesia (ICP) diproyeksikan 79-85 dolar AS per barel, defisit anggaran hingga akhir 2024 diperkirakan berada pada level 2,7 persen PDB.

Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi rupiah akan menguat hingga Rp16.200 per US$ pada semester II-2024. Penguatan tersebut terutama bakal dipengaruhi oleh kemungkinan Fed menurunkan suku bunga, menimbang kondisi inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat saat ini.

Nilai Tukar Rupiah semester II kita perkirakan bergerak di Rp16.000 hingga Rp16.200, sehingga keseluruhan tahun Rp15.900 hingga Rp16.100 per US$, di atas dari asumsi makro di APBN yang berada di Rp15.000,” ujarnya dalam Rapat Kerja Badan Anggaran (Banggar) DPR, Senin (8/7).

Sri Mulyani juga memprediksi imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun pada kisaran 6,9 persen hingga 7,1 persen atau halnya dengan outlook sepanjang 2024. Hingga semester I, realisasi tingkat imbal hasil SBN sendiri sekitar 6,85 persen atau di atas asumsi APBN 2024 yang sebesar 6,7 persen.

Kemudian, inflasi diperkirakan tetap stabil pada rentang 2,7 persen hingga 3,2 persen, tidak terlampau jauh dari target APBN 2,8 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi diramal berada pada kisaran 5 persen hingga 5,2 persen didorong oleh perekonomian nasional yang cukup kuat, meski perlu kewaspadaan dengan berbagai risiko global.

Asumsi dasar makro lainnya juga diprediksi tidak jauh dari kisaran target. Harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP), misalnya, diproyeksikan berada pada rentang 79-85 dolar AS per barel. Lalu, lifting minyak bumi berada pada rentang 580.000–609.000 barel per hari dan lifting gas 975-1.007 ribu barel setara minyak per hari.

Adapun defisit anggaran hingga akhir 2024 diperkirakan berada pada level 2,7 persen PDB, melebar dari target APBN 2024 yang sebesar 2,29 persen PDB.

Meski demikian, pendapatan negara diperkirakan mencapai Rp2.802,5 triliun atau tumbuh 0,7 persen yoy. Ini terutama dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi yang terjaga dan positif, implementasi reformasi perpajakan, peningkatan dividen badan usaha milik negara (BUMN), serta peningkatan layanan kementerian/lembaga (K/L).

Sementara, belanja negara diperkirakan mencapai Rp3.412,2 triliun atau 102,6 persen dari pagu APBN 2024, seiring dengan peran APBN sebagai shock absorber untuk tetap menjaga momentum pertumbuhan, melindungi daya beli, dan mendukung pencapaian target-target prioritas pembangunan nasional.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Apa itu OECD, Organisasi Global yang Bakal Diikuti Indonesia?
William Tanuwijaya Jual Saham GOTO Miliknya Lagi, 1,1 Miliar Unit
Kapan Saham MR. DIY Bisa Dibeli? Ini Tanggal dan Jadwalnya
Bakmi GM Dikabarkan Telah Diakuisisi Grup Djarum
Matahari Mau Tutup 13 Gerai hingga Akhir Tahun Ini
Prajogo Pangestu Tambah Kepemilikan di BREN, Rogoh Rp8,2 M