Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia akan mendapatkan panggung utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan.
Pasalnya, kontribusi konsumsi domestik terhadap produk domestik bruto (PDB) di tahun depan akan jadi kunci pertumbuhan ekonomi di tengah tren menurunnya kinerja ekspor, seiring normalisasi harga komoditas.
Investasi, yang turut berperan terhadap pertumbuhan permintaan domestik karena itu memiliki peran yang amat penting.
"2021-2022 kita mendapatkan push pertumbuhan ekonomi dari ekspor yang melonjak karena komoditas. Sekarang mungkin akan menurun dari sisi ekspor dan impor, namun domestik demand kita masih relatif terjaga. Di sini nanti letaknya Pak Bahlil menjadi the Man in the main stage. Seorang aktor utama di panggung utama," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus), Kamis (6/4).
Meski demikian, Sri Mulyani juga memahami tugas menggenjot investasi tak hanya berada di pundak Bahlil Lahadalia. Sebab, kinerjanya sangat terpengaruh oleh berbagai kebijakan pemerintah untuk mempermudah bisnis.
"Walaupun namanya menteri investasi tak hanya tergantung pada Pak Bahlil. Tergantung dari banyak hal yang kita perbaiki dan kita bekerja bersama," jelasnya.
Pemulihan ekonomi kuat
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa pemulihan ekonomi Indonesia telah berada pada jalur yang meyakinkan. Ini antara lain terlihat dari menurunnya jumlah pengangguran dan kemiskinan di 2022.
"Dengan pemulihan ekonomi yang merata dan membaik kita juga melihat angka kemiskinan dan pengangguran menurun dengan cukup meyakinkan dan ini yang harus terus kita lakukan akselerasi," tuturnya.
Namun, pekerjaan belum selesai sebab scaring effect akibat pandemi masih terlihat pada sejumlah indikator ekonomi. Misalnya penambahan pengangguran dan kemiskinan serta terhambatnya berbagai program pembangunan.
"Kita lihat pandemi menimbulkan dampak luar biasa dari sisi kemiskinan pengangguran kita melonjak karena berbagai negara juga mengalami side back dari sisi program pembangunannya, karena ini musibah dunia. Namun kita return kembali untuk mengakselerasi arah yang ingin kita lakukan untuk memperbaiki indikator pembangunan," tandasnya.