Sri Mulyani Bahas Insentif Fiskal untuk Program Unggulan Prabowo

Program quick win Prabowo Rp121 triliun masuk APBN 2025.

Sri Mulyani Bahas Insentif Fiskal untuk Program Unggulan Prabowo
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat mengikuti sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/6/2024). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Alokasi anggaran Rp121 triliun untuk program-program quick win di luar dukungan fiskal.
  • Penerimaan negara dalam APBN 2025 dirancang sebesar Rp2.996,9 triliun, dengan defisit sebesar 2,53 persen dari PDB pada tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto.

Jakarta, FORTUNE - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan APBN 2025 akan memberikan dukungan fiskal berupa tax holiday dan insentif pajak lainnya untuk mendukung program-program unggulan presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Dukungan tersebut di luar alokasi anggaran sebesar Rp121 triliun untuk program-program percepatannya (quick win) seperti makan bergizi gratis, renovasi sekolah, pemeriksaan kesehatan gratis, renovasi rumah sakit, ketahanan pangan, sekolah unggulan, hingga penuntasan penanganan tuberkolosis.

"Kita masih bicara mengenai bukan dari sisi alokasi, tetapi policy support fiscal," ujarnya dalam BNI Investor Daily Summit 2024, Selasa (8/10).

Menurutnya, dukungan fiskal dalam bentuk insentif tersebut dapat diarahkan pada program transisi energi maupun program perumahan. Adapun terkait program perumahan, Prabowo dalam janji kampanyenya telah mencanangkan program tiga juta rumah pada masa pemerintahannya.

"Perumahan kita termasuk yang konsisten di bawah Presiden Jokowi untuk terus memberikan dukungan terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah," kata Sri Mulyani.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga memaparkan bahwa penerimaan negara dalam APBN 2025 telah dirancang sebesar Rp2.996,9 triliun. Angka penerimaan yang hampir menyentuh Rp3.000 triliun tersebut, menurutnya, adalah rekor terbaru dari penerimaan negara.

Meski demikian, penerimaan pajak, bea cukai dan PNBP terus dirancang agar tidak hanya ambisius, tapi juga realistis, "sehingga bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di satu sisi, namun di sisi lain mampu mencukupi kebutuhan belanja dari program pemerintahan baru," katanya.

Sementara itu, belanja negara dipatok mencapai Rp3.613 triliun, dengan belanja pemerintah pusat Rp2.693 triliun dan transfer ke daerah Rp919 triliun.

"Ini juga pertama kali transfer ke daerah mencapai lebih dari Rp900 triliun," ujarnya.

Pada tahun pertama pemerintahannyanya nanti, Prabowo akan memiliki APBN dengan defisit yang didesain mencapai 2,53 persen dari PDB atau Rp616 triliun. 

"Dari postur ini kami telah terus berkonsultasi, berkoordinasi dengan tim transisi dan sinkronisasi, dan presiden terpilih untuk bisa menampung program-program quick win dari pemerintah baru," kata Sri Mulyani.

Program unggulan pemerintah baru yang nilainya mencapai Rp121 triliun terdiri dari program makan bergizi gratis sebesar Rp71 triliun, renovasi sekolah Rp20 triliun, pembangunan sekolah unggulan Rp2 triliun, serta pemeriksaan kesehatan gratis Rp3,2 triliun. 

Ada pula anggaran untuk program penuntasan penanganan TBC Rp8 triliun, lumbung pangan nasional Rp15 triliun, dan peningkatan rumah sakit berkualitas Rp1,8 triliun 

"Transisi ini melalui proses komunikasi dan koordinasi yang berjalan relatif baik. Saya sebagai Menteri Keuangan tentu merasa terhormat dan juga privileged untuk bisa membangun dan membantu fondasi transisi ini agar bisa berjalan secara mulus dan aman, dan menciptakan juga kredibilitas bagi pemerintah baru agar bisa memulai pemerintahannya dengan kuat dan tentu fokus menjalankan program-program prioritas," ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

5 Perbedaan JKN, KIS dan BPJS Kesehatan, Harus Tahu!
Riset: Gaji Pekerja Startup di Indonesia Menurun Tajam Sepanjang 2023
Jokowi: Deflasi dan Inflasi Harus Tetap Seimbang dan Terkendali
Kisi-Kisi Antrean IPO Awal Oktober, Ada 30 Perusahaan
Kurs Rupiah terhadap Dolar Hari Ini, 7 Oktober 2024: Melemah 0,92%
OJK Sebut Paylater Sebabkan Anak Muda Terlalu Banyak Utang