The Fed Buka Peluang Kerek Suku Bunga 50 Bps

Kenaikan suku bunga The Fed pertimbangkan inflasi di AS.

The Fed Buka Peluang Kerek Suku Bunga 50 Bps
The Federal Reserve ( FED ) to control interest rates. (Shutterstock/Pla2na)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Bank Sentral AS The Federal Reserve ( The Fed) memberi sinyal kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin atau 0,5 persen. Kepala The Fed wilayah Atlanta Raphael Bostic dalam wawancara dengan Financial Time mengatakan keputusan itu bakal diambil jika inflasi di AS tetap tinggi.

Meski demikian, Bostic tetap menganjurkan agar kenaikan suku bunga sebesar tiga perempat basis poin pada tahun ini, dengan kenaikan pertama di bulan Maret. Jika data ekonomi menunjukkan sinyal inflasi yang lebih tinggi barulah pendekatan yang lebih agresif bisa dimungkinkan.

“Setiap opsi ada di meja untuk setiap pertemuan,” kata Bostic dikutip Senin (31/1). "Jika data mengatakan bahwa segala sesuatunya telah berkembang sedemikian rupa sehingga pergerakan 50 basis poin diperlukan atau (akan) sesuai, maka saya akan condong ke sana," imbuhnya.

Sebagai catatan, suku bunga acuan The Fed telahditurunkan ke kisaran 0 persen hingga 0,25 persen pada Maret 2020 untuk mengurangi guncangan ekonomi akibat pandemi Covid-19

Namun, dalam pertemuan pekan lalu, The Fed menegaskan bahwa kenaikan suku bunga bakal dimulai pada Maret mendatang. Fed fund futures, yang melacak ekspektasi suku bunga jangka pendek, memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin akan dilakukan sekitar lima kali di tahun ini, naik dari empat sebelumnya yang diperkirakan hanya empat kali.

The Fed akan Fleksibel soal Kenaikan Suku Bunga

Sementara Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa pemulihan di ekonomi terbesar dunia itu cukup kuat sehingga dapat menangani biaya pinjaman yang lebih tinggi.

Namun, Powell menolak untuk memberikan rincian tentang besaran kenaikan yang direncanakan. Ia hanya mengatakan bahwa The Fed akan fleksibel. Sebab, biasanya The Fed menaikkan tarif 25 basis poin , sementara peningkatan 50 basis poin akan jarang terjadi.

Bostic sendiri menekankan bahwa dirinya akan "nyaman" dengan rencana pengambilan keputusan secara berkala. "Kondisi ini menunjukkan kemungkinan ada kenaikan suku bunga di masing-masing dari tujuh pertemuan yang tersisa antara sekarang dan akhir tahun," tuturnya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024