Jakarta FORTUNE - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni Primanto Joewono, mengungkap jumlah transaksi QRIS antarnegara, khususnya di Thailand yang telah dimulai sejak Agustus 2022.
Hingga akhir 2022, kata dia, BI mencatat transaksi QRIS orang Indonesia di Thailand mencapai 14.555 kali atau sekitar Rp8,54 miliar. Sebaliknya, transaksi QRIS orang Thailand yang ada Indonesia hanya 492 kali atau Rp114 juta.
“Kalau data yang ada di saya itu sekitar 6.258 wisatawan yang masuk ke Indonesia, tapi sebaliknya banyak orang Indonesia ke Thailand sudah 51.000 lebih. Tentunya ini sangat berkaitan dengan transaksinya,” ujarnya dalam konferensi pers, Kamis (17/2).
BI terus mendorong agar transaksi QRIS baik oleh wisatawan Thailand maupun wisatawan Indonesia dapat terus ditingkatkan. Ia berharap pencabutan PPKM bisa mendorong pergerakan masyarakat dan transaksi.
"Tentunya dengan kondisi PPKM sekarang kita berharap jumlah wisatawan jauh lebih masuk," katanya.
Ia juga menyatakan BI akan terus memperluas Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) QRIS dari Thailand. Pasalnya hingga saat ini PJP asal Thailand masih sedikit, "sehingga kita akan terus dorong PJP-nya supaya bisa lebih luas melalukan transaksi," ujarnya.
Cross border payment
Sistem pembayaran antarnegara (Cross Border Payment/CBP) berbasis penggunaan QR Code resmi diluncurkan BI pada 29 Agustus 2022. Namun, sistem tersebut sebelumnya telah diuji coba Thailand sejak akhir 2021 dan Malaysia pada awal 2022.
Dalam sambutannya pada peluncuran tersebut, Gubernur BI, Perry Warjiyo, menegaskan sistem pembayaran QR antarnegara ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo untuk membawa Quick Response Indonesia Standard (QRIS)–yang lebih dulu diterapkan secara nasional–ke tingkat internasional, diawali dengan kawasan ASEAN.
“Kami sudah berkumpul lima gubernur bank sentral, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina, sudah berkomitmen untuk menyambungkan sistem pembayaran,” ujar Perry.
Selain itu, langkah ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah dan BI untuk mengakselerasi ekonomi dan keuangan digital nasional serta menguatkan kerja sama internasional.
“Dalam waktu dekat lima negara kita bisa melakukan digitalisasi sistem pembayaran cross border QR, fast payment dengan pembayaran mata uang lokal yang sekaligus mendukung pariwisata, mendukung UMKM, dan juga mendukung ekonomi keuangan digital secara nasional,” katanya.