Unilever Indonesia Cetak Laba Bersih Rp2 Triliun di Kuartal 1 2022

Laba Unilever tumbuh 5,9 persen dibandingkan Q1-2021.

Unilever Indonesia Cetak Laba Bersih Rp2 Triliun di Kuartal 1 2022
Gedung kantor pusat Unilever di Rotterdam, Belanda. Shutterstock/Dmitry Rukhlenko
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Unilever Indonesia, Tbk (UNVR) mencatat kinerja gemilang pada kuartal pertama 2022. Sepanjang Januari-Maret, penjualan bersih produsen FMGC tersebut mencapai Rp10,8 triliun, dimana penjualan domestik bertumbuh sebesar 5,8 persen year on year (yoy) dan 13,9 persen quarter on quarter (qtq). 

Perseroan juga berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp2 triliun, atau bertumbuh sebesar 19 persen yoy, termasuk penyesuaian satu kali atas Central Service Fee 2021. Di luar penyesuaian tersebut laba bersih tercatat tumbuh sebesar 4,8 persen.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Ira Noviarti, menyampaikan perseroan berhasil mengawali 2022 dengan kuat berkat dengan memfokuskan fundamental bisnis pada tiga pilar yaitu meningkatkan investasi serta kekuatan kategori dan brand-brand kunci sekaligus meningkatkan inovasi, memperkuat pondasi di Distributive Trade; dan membangun kekuatan di channel Modern Trade dan channel masa depan (e-Commerce).

"Hal ini juga didukung oleh pulihnya perekonomian Indonesia dan kembalinya mobilitas masyarakat yang mendorong peningkatan daya beli konsumen," ujarnya dalam paparan Public Expose di ICE BSD, Rabu (15/6).

Ira melanjutkan, menguatnya fundamental-fundamental tersebut menjadi kunci pertumbuhan Unilever Indonesia. Misalnya, distributive trade perseroan yang tercatat tumbuh double digit, sementara channel e-commerce menggandakan kinerja dengan bertumbuh sebesar 100 persen.

Divisi yang berhasil mendorong pertumbuhan Perseroan adalah divisi Food, Beverage, Personal Care, dan Unilever Foods Solution (UFS). Brand Royco, Bango dan Buavita menjadi penopang utama pertumbuhan divisi Food dan Beverage.

Demikian juga halnya dengan divisi Personal Care yang berhasil membukukan pertumbuhan penjualan didorong oleh kinerja yang kuat dari kategori Oral Care dan Deodorant. 

"Hasil yang membanggakan juga ditunjukkan oleh Unilever Foods Solution (UFS) yang bertumbuh sebesar 25 persen. Kinerja ini berhasil membawa UFS pada posisi yang lebih baik dibandingkan dengan sebelum pandemi," jelasnya.

Selain itu, kata Ira, kinerja apik tersebut juga berkontribusi terhadap kenaikan harga saham perusahaan. "Results kita di kuartal saru memperlihatkan komitmen kita pada market Indonesia yang direfleksikan pada saham kita yang menaikk. Sebelum result 3.300 sekarang sudah naik. Dan itu yang coba kita bangun tiap kuartalnya dengan memastikan results kita konsisten dengan kita konsisten memperlihatkan perbaikan results akan terefleksi dari harga sahamny," tandasnya.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya
Cara Menghitung Dana Pensiun Karyawan Swasta, Ini Simulasinya
Konsekuensi Denda Jika Telat Bayar Cicilan KPR, Bisa Disita
Investor Asing Hengkang dari Pasar Obligasi Asia pada Desember 2024
Cara Mengurus Sertifikat Tanah Hilang, Biaya, dan Prosedurnya