Wamen BUMN Sebut Restrukturisasi Waskita dengan Bank Sudah 85 Persen

Kementerian BUMN upayakan Waskita tak PKPU.

Wamen BUMN Sebut Restrukturisasi Waskita dengan Bank Sudah 85 Persen
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (dua dari kiri) saat ditemui di Hotel The Ritz Carlton, Senin (30/5).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan restrukturisasi utang PT Waskita Karya (Persero) Tbk ke perbankan telah mencapai 85 persen. Targetnya, seluruh utang BUMN tersebut sudah rampung pada November mendatang.

"Harusnya selesai Agustus ini, paling lambat November. Kalau bank, kemarin saya cek ke tim 85 persen sudah lumayan sepakat dengan skema yang sekarang. Berikutnya sama teman [pemegang] obligasi dan vendor. Akan coba diskusi dan semoga bisa win-win solution ke semua orang. Karena ini kondisi berat, dan [pemerintah] all out," ujarnya di JCC, Senayan, Selasa (22/8).

Menurut Tiko—sapaan akrab Kartika—hampir semua kreditur yang berasal dari bank mendukung upaya restrukturisasi Waskita Karya. Hanya saja, negosiasi dengan para pemegang obligasi dan para vendor memang berjalan cukup alot. 

"Obligasi cukup banyak, juga dengan vendor. Kami terus diskusi jangan sampai ada PKPU. PKPU memang ada beberapa, tapi kami sering diskusi supaya nanti sebisa mungkin punya solusi yang win-win buat semua," katanya.

Pun demikian, pemerintah telah menjanjikan bahwa dukungan akan diberikan kepada Waskita melalui PT Hutama Karya (Persero) alias HK—untuk menyelesaikan proyek-proyek jalan tolnya.

"Tentu itu mekanisme kami untuk membayar sebagian utang yang di Waskita juga, dan juga nanti kami sepakat Waskita akan menjadi anak usaha dari HK. HK sehat di Tol Sumatera. Harusnya ke depan sih lebih, cuma kami ingin sebelum itu terjadi restrukturisasinya selesai dulu seperti Garuda dulu. [Restrukturisasi] selesai, baru kami lakukan injeksi modal," katanya.

PMN lebih besar via HK

Tiko bahkan menyebut bahwa pemerintah membuka opsi PSN lebih dari Rp3 triliun kepada HK untuk membantu Waskita Karya.

Hingga saat ini, opsi suntikan modal tersebut masih didiskusikan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Kami alokasikan nanti lebih besar melalui HK, karena kami hitung enggak akan cukup PSN-nya karena ada 3 project besar yang belum selesai. Ada Kapal Betung, kemudian Bogor-Ciawi-Sukabumi, sama yang tambahan Becakayu itu. Kami lagi diskusi dengan kementerian PUPR. Kami lagi hitung berapa total kebutuhan untuk menyelesaikan 3 PSN tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Utama Waskita Karya, T Mursyid, masih optimistis perusahaannya bakal mendapat suntikan modal dari pemerintah. Dia mengatakan saat ini pemerintah tengah mengkaji rencana penyertaan modal negara (PMN) kepada Waskita setelah membatalkan rencana tersebut melalui rights issue.

Meski demikian, Waskita juga terus mencari formula dan alternatif pendanaan yang tepat di tengah tekanan yang dihadapi perseroan saat ini.

"Perseroan berkeyakinan pemerintah akan tetap membantu dalam rangka percepatan penyelesaian Proyek Strategis Negara (PSN) terutama untuk ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi dan Kayu Agung-Kapal Betung melalui Penyertaan Modal Negara yang saat ini masih dalam kajian," ujar Mursyid dalam keterangan resminya

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024