Jakarta, FORTUNE - Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono, mengatakan APBN 2025 telah dirancang untuk bisa mengakomodasi perubahan nomenklatur serta penambahan jumlah kementerian/lembaga pada pemerintahan Prabowo Subianto.
Dia menyampaikan rencana penambahan jumlah kementerian/lembaga juga telah didiskusikan tim sinkronisasi Prabowo bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) berbarengan dengan pembahasan RAPBN 2025.
"Semua sudah dikoordinasikan, dalam hal ini Kemenkeu sudah koordinasi, harmonisasi dengan Kementerian PAN-RB dan itu sudah dilakukan supaya apa pun yang akan diputuskan oleh presiden atau presiden terpilih nanti akan bisa dilakukan secara baik," ujarnya di Kementerian Keuangan, Rabu (11/9).
Thomas juga mengatakan diskusi yang dibahas Kementerian Keuangan dan KemenPAN-RB juga mencakup masalah teknis seperti jumlah kementerian/lembaga dan nomenklatur baru yang akan muncul pada 2025.
Namun, ia masih belum dapat membocorkan berapa jumlah kementerian/lembaga baru yang nantinya akan muncul dan berapa besar anggaran yang akan dialokasikan.
"Karena prosesnya sedang berlanjut. Kalau enggak salah minggu depan DPR akan menentukan, jadi kita tunggu saja di situ. Tapi tentunya bahasan-bahasan itu ada dan sudah dikoordinasikan," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Thomas pun menceritakan pertemuan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan Prabowo Subianto pada Senin (9/9). Menurutnya, pertemuan tersebut berlangsung hampir tiga jam untuk membahas hal-hal substantif seperti pelaksanaan APBN 2024.
"Ini adalah masa transisi dan presiden terpilih akan menjadi presiden pada 20 Oktober dan Ibu Menkeu merasa perlu memberikan presiden terpilih saat ini posisi APBN kita di tiga bulan terakhir," katanya.
Setelah itu, pembahasan dilanjutkan dengan rancangan APBN 2025 yang akan disahkan oleh DPR pada pekan depan.
"Pembahasannya adalah meminta lagi arahan-arahan dari presiden terpilih mengenai program-program tahun depan dan menginformasikan kepada presiden terpilih mengenai dinamika ekonomi global. Jadi, sekali lagi pertemuan tersebut sangat baik, sangat hangat, dan sangat substantif," ujarnya.