Jakarta, FORTUNE – Layanan Pos Amerika Serikat (USPS) mengumumkan akan menghentikan sementara Pengiriman Paket dari Cina dan Hong Kong. Keputusan ini diambil setelah Presiden Donald Trump menutup celah perdagangan yang selama ini dimanfaatkan oleh para pengecer, termasuk Temu dan Shein, untuk mengirimkan barang bernilai rendah tanpa bea masuk ke Amerika Serikat.
Trump memberlakukan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap barang-barang yang diimpor dari China, yang mulai berlaku pada Selasa (4/2). Kebijakan ini bertujuan untuk mengatasi celah aturan de minimis, yang memungkinkan para importir dan konsumen di Amerika Serikat menghindari pembayaran tarif untuk paket dengan nilai di bawah US$800.
Dengan ditutupnya celah ini, diharapkan paket-paket bernilai rendah dari Cina tidak lagi bebas dari bea masuk, sehingga mendorong persaingan yang lebih adil dengan produk lokal.
USPS menyatakan bahwa perubahan kebijakan ini tidak akan memengaruhi pengiriman surat dan flat mail dari Cina dan Hong Kong. Namun, mereka belum memberikan pernyataan resmi apakah penangguhan ini berkaitan langsung dengan kebijakan baru Presiden Trump yang mengakhiri pengiriman de minimis dari China dan negara lainnya.
Dampak Terhadap Perusahaan Ritel Seperti Shein dan Temu
Shein, perusahaan fast fashion yang berbasis di Singapura, dan Temu, toko daring yang menjual berbagai produk mulai dari mainan hingga perangkat elektronik, adalah dua perusahaan yang mengalami pertumbuhan pesat di AS. Pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh manfaat dari kebijakan de minimis, yang memungkinkan mereka mengirim barang tanpa bea masuk.
Dengan kebijakan baru ini, kedua perusahaan tersebut menghadapi tantangan besar karena perubahan aturan tersebut dapat memengaruhi biaya operasional dan harga jual produk mereka di pasar Amerika.
Berdasarkan laporan dari Komite Kongres AS untuk China pada Juni 2023, Shein dan Temu diperkirakan bertanggung jawab atas lebih dari 30 persen dari seluruh paket yang dikirim ke AS setiap harinya melalui ketentuan de minimis.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa setengah dari semua paket yang dikirim berdasarkan ketentuan ini berasal dari Cina. Meskipun demikian, hingga saat ini Shein dan Temu belum memberikan tanggapan resmi terkait perubahan kebijakan ini.
Analisis Para Ahli Mengenai Kebijakan Baru Ini
Chelsey Tam, Analis Ekuitas Senior di Morningstar, mengatakan bahwa USPS kemungkinan memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan pajak yang baru sebelum mengizinkan kembali masuknya paket-paket dari China ke AS.
"Menurut pandangan kami, USPS akan memerlukan waktu untuk memilah cara melaksanakan kebijakan pajak baru sebelum mengizinkan paket China tiba di AS lagi," ujarnya, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (5/2).
Tam menambahkan, perubahan ini akan menjadi tantangan besar bagi USPS karena pada 2024 terdapat sekitar 4 juta paket de minimis yang dikirim setiap harinya.
"Ini merupakan tantangan yang signifikan bagi mereka karena ada 4 juta paket de minimis per hari pada tahun 2024, dan sulit untuk memeriksa semua paket, jadi itu akan memakan waktu," tambahnya.
Proses pemeriksaan yang lebih ketat ini dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman barang, yang pada akhirnya bisa berdampak pada kepuasan konsumen. Namun, beberapa ahli berpendapat, meskipun kebijakan ini akan membuat produk dari perusahaan seperti Shein dan Temu menjadi lebih mahal, hal tersebut tidak akan signifikan mengurangi volume pengiriman.
Niall van de Wouw, Chief Airfreight Officer di Xeneta, menyatakan bahwa permintaan konsumen terhadap produk-produk dari China tetap tinggi meskipun ada kenaikan harga akibat tarif baru.
"Volume e-commerce dari China tumbuh 20-30 persen per tahun lalu, jadi akan butuh palu godam untuk menembus tingkat permintaan konsumen itu dan saya tidak yakin de minimis saja sudah cukup," tuturnya.
Van de Wouw juga menambahkan bahwa harga produk dari China masih akan lebih murah dibandingkan dengan produk sejenis yang dijual oleh pengecer di AS.
"Harganya akan tetap lebih murah daripada membeli melalui pengecer di AS. Keterlambatan penerimaan barang karena gangguan operasional dapat berdampak lebih besar daripada harga," imbuhnya.
Dengan kata lain, meskipun ada peningkatan biaya akibat tarif tambahan, konsumen Amerika masih akan cenderung membeli produk dari China karena harga yang lebih kompetitif.
Strategi Adaptasi Shein dan Temu
Shein dan Temu telah mulai mengambil langkah-langkah untuk meminimalisasi dampak dari kebijakan baru tersebut. Shein menyatakan dukungannya terhadap reformasi de minimis dan mulai melakukan diversifikasi sumber produksi dengan mendatangkan lebih banyak produk dari luar China. Selain itu, perusahaan ini juga membuka gudang di AS untuk mempercepat proses pengiriman dan mengurangi biaya logistik.
Sementara Temu, yang merupakan anak perusahaan dari raksasa e-commerce China, PDD Holdings, juga mengambil langkah serupa. Perusahaan ini tidak hanya membuka gudang di AS, tetapi juga berusaha menarik lebih banyak penjual lokal untuk bergabung di platform mereka.
Dengan cara ini, Temu berharap dapat mengurangi ketergantungan pada produk dari China dan menghindari dampak negatif dari tarif tambahan. Selain itu, Shein yang berkantor pusat di Singapura, berencana untuk melantai di Bursa Efek London tahun ini.
Langkah ini menunjukkan upaya perusahaan untuk memperluas jangkauan bisnis mereka di pasar internasional dan memperkuat posisi mereka di tengah tantangan regulasi yang semakin ketat di AS.
Implikasi Jangka Panjang dari Kebijakan Ini
Kebijakan tarif baru yang diterapkan oleh pemerintahan Trump ini mencerminkan upaya untuk memperkuat industri dalam negeri Paman Sam itu, dan mengurangi ketergantungan pada impor dari China. Namun, para ahli memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat menimbulkan dampak yang beragam, baik bagi konsumen maupun pelaku industri.
Di satu sisi, kebijakan ini dapat membantu meningkatkan daya saing produk lokal dengan membuat barang impor menjadi lebih mahal. Namun, di sisi lain, konsumen Amerika mungkin harus menghadapi kenaikan harga untuk produk-produk yang sebelumnya dapat mereka beli dengan harga lebih murah dari pengecer seperti Shein dan Temu.
Selain itu, penangguhan pengiriman dari China dan Hong Kong oleh USPS dapat menyebabkan gangguan dalam rantai pasokan global, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi berbagai sektor industri di AS. Dengan adanya penundaan dan pemeriksaan yang lebih ketat, waktu pengiriman barang bisa menjadi lebih lama, yang bisa memengaruhi kepuasan konsumen dan operasional bisnis.