7 Cara Mengurangi Emisi Karbon yang Bisa Dilakukan Mulai Sekarang!

Mari berkontribusi menyelamatkan bumi

7 Cara Mengurangi Emisi Karbon yang Bisa Dilakukan Mulai Sekarang!
Ilustrasi penyebab emisi karbon (Unsplash/@pafuxu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Emisi Karbon menjadi salah satu penyumbang besarnya angka polusi udara. Meningkatnya emisi karbon adalah efek dari penggunaan bahan bakar fosil (minyak, gas bumi, dan batu bara) dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut laporan World Air Quality (IQAir), Indonesia menduduki peringkat ke-26 negara dengan kualitas terburuk pada tahun 2022.

Jika dibiarkan, polusi udara dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan seperti asma, kanker, jantung, paru, dan yang paling parah adalah kematian.

Selain gangguan kesehatan, emisi karbon juga akan sangat berpengaruh terhadap perubahan iklim yang dapat meningkatkan suhu bumi.

Melalui artikel ini, Anda akan mengetahui beberapa cara mengurangi emisi karbon yang bisa meminimalisir dampak yang terjadi. Pastikan Anda membacanya hingga akhir!

1. Beralih ke transportasi umum

Ilutrasi transportasi umum (Unsplash/@jcgellidon)

Penggunaan transportasi yang tinggi menjadi salah satu penyumbang besar meningkatnya emisi karbon. 

Dengan tingginya angka pengguna transportasi pribadi, hal ini akan sangat berbahaya jika masyarakat kurang menyadari dampaknya.

Maka, beralih menggunakan transportasi umum adalah salah satu cara mengurangi emisi karbon.

Selain mengurangi emisi karbon, penggunaan transportasi umum juga dapat menekan angka kemacetan yang kini juga sudah menyebar di kota-kota padat penduduk.

2. Menanam pohon

Ilustrasi bibit pohon (Unsplash/@georgebakos)

Penggundulan hutan yang berangsur lama dengan tidak adanya penanaman pohon dapat meningkatkan emisi karbon yang besar.

Padahal, pohon akan menyerap karbon dioksida yang menutupi atmosfer dan mengubahnya menjadi oksigen. 

Dengan menanam pohon, Anda dapat membantu mengurangi jumlah karbon dioksida di atmosfer.

Pohon juga dapat membantu mengurangi polusi udara, meningkatkan kualitas air, dan menyediakan habitat bagi hewan.

3. Memperhatikan efisiensi penggunaan energi

ilustrasi energi listrik (Unsplash/@fresonneveld)

Penggunaan energi (khususnya listrik) secara berlebihan juga dapat meningkatkan emisi karbon.

Sebab, pembakaran energi yang disebabkan oleh penggunaan listrik sangat tidak ramah lingkungan. 

Maka dari itu, matikan semua perangkat elektronik Anda apabila tidak sedang digunakan. Hal ini bertujuan agar lebih hemat energi sehingga dapat membantu mengurangi konsumsi energi.

4. Mengurangi penggunaan plastik

Ilustrasi kantong belanja nonplastik (Unsplash/@markusspiske)

Proses produksi plastik membutuhkan energi yang besar dan dapat menghasilkan emisi karbon. 

Selain itu, sampah plastik yang dibuang ke lingkungan juga dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca, seperti metana.

Maka dari itu, cara mengurangi emisi karbon bisa dilakukan dengan mulai meminimalisir penggunaan plastik.

Misalnya, membawa tas sendiri saat pergi berbelanja, tidak menggunakan botol minum sekali pakai, dan mendaur ulang plastik. Dalam hal ini, Anda bisa mengadopsi 3R (reduce, reuse, recycle).

5. Penggunaan pupuk limbah organik

Ilustrasi pupuk kompos (Unsplash/@edwardhowellphotography)

Pupuk limbah organik dapat dihasilkan dari bahan-bahan organik, seperti kotoran hewan, sisa makanan, dan daun-daun kering. 

Dengan menggunakan pupuk limbah organik, Anda sudah berkontribusi dalam mengurangi emisi metana.

Metana adalah gas rumah kaca yang lebih kuat daripada karbon dioksida, yang terbentuk dari pembusukan bahan-bahan organik, seperti limbah makanan dan kotoran hewan.

Selain membantu mengurangi emisi, Anda juga bisa menghemat biaya dalam pembelian pupuk.

6. Mengonsumsi makanan sesuai dengan porsi

Ilustrasi makanan (Unsplash/@pwign)

Seperti yang sudah disebutkan, metana terbentuk salah satunya dari limbah makanan. Ketika mengonsumsi makanan sesuai dengan porsi, Anda telah berkontribusi mengurangi jumlah limbah makanan yang dihasilkan. Hal ini dapat membantu mengurangi emisi metana dan mengurangi dampak perubahan iklim.

Bila memungkinkan, Anda bisa mengolah kembali sisa-sisa makanan menjadi makanan baru, misalnya sup dan lauk-pauk lainnya.

7. Memisahkan sampah organik dan anorganik

Ilustrasi tempat sampah yang dipisah (Unsplash/@splashabout)

Cara mengurangi emisi karbon yang berikutnya adalah dengan memilah sampah organik dan dan anorganik.

Sampah organik dapat diolah menjadi pupuk, yang dapat membantu mengurangi emisi metana. 

Sementara itu, sampah anorganik bisa didaur ulang didaur ulang agar mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah. 

Pasalnya, sampah yang dibuang ke tempat pembuangan sampah akan membusuk dan menghasilkan metana baru.

Itulah ketujuh cara mengurangi emisi karbon yang bisa Anda terapkan mulai dari sekarang. Semakin banyak orang yang menyadari dan menerapkannya, angka emisi karbon dapat ditekan sebesar-besarnya. 

Semoga artikel ini bisa meningkatkan wawasan dan kesadaran Anda terhadap bahaya emisi karbon!

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil