Kereta Api (KA) Turangga relasi Surabaya-Bandung bertabrakan dengan KA 350 Commuter Line Bandung Raya di petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur, Jumat (5/1) sekitar pukul 06.03 WIB.
Manajer Humas KAI Daop 2 Ayep mengonfirmasi kejadian Kecelakaan Kereta yang menyebabkan tiga orang tewas tersebut.
"Iya (lokasi tabrakan kereta) di Cicalengka, kejadian pukul 06.03 WIB adu banteng antara KA Turangga dengan Kereta Lokal dan saat ini sedang dalam proses evakuasi," kata Ayep.
Kecelakaan kereta tersebut menyebabkan tiga orang yang masing-masing adalah masinis, asisten masinis, dan pegawai kereta tewas.
Dari penuturan Kabid Humas Polda Metro jaya, Kombes Ibrahim Tompo, tiga korban tewas adalah masinis dan asisten masinis dari Commuter Line KRD Bandung Raya, serta pramugara KA Turangga.
Menurut video amatir masyarakat yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) setelah kecelakaan terjadi, gerbong dari kedua kereta nahas terlihat keluar dari rel hingga terbalik. Menandakan bahwa kedua kereta sedang melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi saat bertabrakan.
PT KAI angkat bicara
Vice President (VP) Public Relation PT KAI Joni Martinus mengonfirmasi terkait adanya kecelakaan kereta di daerah Cicalengka.
"Kecelakaan kedua kereta ini terjadi di antara Stasiun Haurpugur dan Stasiun Cicalengka, tepatnya di KM 181," jelasnya.
Joni belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut karena pihaknya masih melakukan investigasi.
"Saat ini kami melakukan upaya untuk tetap mengoperasikan kereta dengan cara kereta yang seharusnya melewati jalur selatan diputar ke arah utara."
Setelah kecelakaan kereta ini terjadi, sejumlah jadwal perjalanan harus ditunda selama proses evakuasi yang membutuhkan waktu cukup lama.
Sementara itu, Polisi bersama Basarnas, Damkar, Dinkes bahu-membahu melakukan evakuasi terhadap seluruh penumpang dari kedua kereta.
Peristiwa Luar Biasa Hebat (PLH) ini menambah daftar tragedi kecelakaan kereta api di Indonesia.
Daftar kecelakaan kereta api di Indonesia
Sebelum kejadian nahas terkini antara KA Turangga dengan KA Lokal Bandung, sebelumnya ada beberapa tragedi kecelakaan kereta api yang cukup parah di Indonesia.
1. Tragedi Bintaro (19 Oktober 1987)
Kecelakaan parah ini terjadi akibat dua kereta api, KA Sembrani dan KA Senja Utama bertabrakan di Bintaro, Tangerang Selatan.
Akibatnya, banyak penumpang yang menjadi korban jiwa dalam peristiwa tersebut, dan menjadi salah satu tragedi paling memilukan dalam sejarah transportasi kereta di Indonesia.
2. Tragedi Bintaro II (2013)
26 tahun pascakejadian tahun 1987, terjadi peristiwa Bintaro II pada tahun 2013, yang melibatkan KRL jurusan Serpong-Tanah Abang No. 1131 mengalami rem blong, sehingga bertabrakan dengan truk tangki Pertamina.
Dalam peristiwa itu, terjadi sebanyak tiga kali ledakan karena truk membawa bahan bakar jenis premium sebanyak 24.000 liter.
Tercatat, lima orang tewas termasuk masinis, teknisi, dan penumpang kereta.
3. Adu banteng Kereta Api Kertajaya (2006)
KA Kertajaya bertabrakan dengan KA Sembrani di Stasiun Gubug. Awalnya, KA Kertajaya akan masuk di Stasiun Gubug Jalur 1, dan KA Gumarang Jalur 2.
Setelah KA Gumarang melintas keluar, tidak lama setelahnya KA Kertajaya juga beranjak keluar sebelum mendapatkan sinyal untuk berjalan kembali.
Kemudian, KA Sembrani yang pada saat itu datang dari arah Jakarta sedang dalam kecepatan tinggi, akhirnya terjadilah tabrakan antara KA Sembrani dan KA Kertajaya yang menyebabkan kerusakan parah.
4. Kecelakaan di Pemalang (2020)
Peristiwa kecelakaan kereta yang lain terjadi di Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah. Tragedi melibatkan KA Senja Utama Solo dan KA Argo Bromo Anggrek yang saling tabrak.
Akibatnya, terdapat 36 orang tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka.