Menilik Visi Misi Capres dan Cawapres di Bidang Ekonomi

Siapakah yang akan mampu membangun ekonomi Indonesia?

Menilik Visi Misi Capres dan Cawapres di Bidang Ekonomi
Tiga pasangan Capres-Cawapres Pemilu 2024 (Instagram/@bawaslu_donggala)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden telah merumuskan visi misinya di bidang Ekonomi dan akan dilaksanakan jika nantinya terpilih menjadi pemimpin republik ini.

Tantangan ekonomi RI yang dipengaruhi beberapa faktor seperti sumber daya manusia, perubahan iklim, hingga ekonomi global akan coba dituntaskan dalam visi misi yang telah disusun para paslon.

Untuk mengetahui apa saja visi misi capres dan cawapres di bidang ekonomi, berikut adalah rangkuman gagasan ekonomi yang digagas oleh para pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024, yang dirangkum dari dokumen visi-misi masing-masing paslon.

1. Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar

Ilustrasi poster pasangan Anies-Cak Imin (aminajadulu.com)

Pasangan calon nomor urut 1, Anies-Muhaimin (AMIN) mengusung visi "Indonesia Adil Makmur untuk Semua".

Dalam sektor ekonomi, pasangan AMIN menekankan pemerataan ekonomi, dengan beberapa program yang akan dilakukan, yaitu:

  1. Menciptakan lebih dari 15 juta lapangan kerja baru.
  2. Menurunkan tingkat pengangguran terbuka menjadi 3,5-4 persen pada 2029, (sebelumnya 5,45 persen pada bulan Februari 2023).
  3. Mendorong lahirnya berbagai startup dan pengusaha muda di berbagai bidang, khususnya industri kreatif.
  4. Memberikan dukungan modal pada wirausahawan muda untuk menekan angka pengangguran terbuka.
  5. Menetapkan upah minimum yang adil tanpa memberatkan pemberi kerja.
  6. Menurunkan ketimpangan pengeluaran (indeks gini) menjadi 0,36-0,37 persen pada 2029 (sebelumnya 0,388 persen pada 2023).
  7. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 6,5 persen per tahun (2025-2029).
  8. Meningkatkan penerimaan negara melalui
    perluasan basis dan perbaikan kepatuhan
    pajak untuk meningkatkan rasio pajak dari 10,4 persen (2022), menjadi 13,0-16,0 persen (2029).
  9. Mengendalikan inflasi melalui koordinasi
    antara Bank Indonesia, Pemerintah Pusat
    dan Pemerintah Daerah (Pemda) dengan
    target inflasi rata-rata 2-3 persen per tahun (2025-2029).
  10. Memastikan penegakan hukum terhadap penipuan online, pinjaman online, judi online, pengumpulan dana liar, dan praktik-praktik buruk produk keuangan yang melanggar hukum.
  11. Mempermudah masyarakat dalam proses memulai dan menjalankan usaha.
  12. Meningkatkan investasi di Indonesia dengan merawat investor yang sudah ada, dan merangkul investor baru.
  13. Memastikan investasi efektif dan efisien dengan menurunkan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) dari 7,3 (2021-2022) menjadi 5,0 (2025-2029).
  14. Melanjutkan program hilirisasi dan kebangkitan industri (reindustrialisasi) dengan target kontribusi industri manufaktur terhadap PDB dari 18,34 persen (2022) menuju 22,0-23,0 persen (2029).
  15. Meningkatkan belanja R&D dari 0,24 persen (2021) menuju 0,4 persen-0,6 persen PDB (2029) dengan mendorong kontribusi swasta yang lebih besar.
  16. Menjadikan Indonesia pusat industri halal dunia.

2. Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka

Ilustrasi poster pasangan Prabowo-Gibran (X/PDemokat)

Sementara itu, pasangan nomor 2 Prabowo-Gibran memiliki visi “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045”.

Dalam misinya, pasangan ini memaparkan 17 program prioritas, 8 misi asta cita, dan 8 program hasil terbaik cepat yang berlandaskan prinsip-prinsip ekonomi Pancasila.

Berikut adalah beberapa program dalam bidang ekonomi yang akan dilaksanakan oleh Prabowo-Gibran jika nantinya menjadi presiden dan wakil presiden terpilih:

  1. Mengentaskan kemiskinan ekstrem menuju 0 persen dalam dua tahun pertama, dan kemiskinan relatif sebesar 5 persen pada akhir 2029.
  2. Melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi berbasis sumber daya alam (SDA) untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
  3. Menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya dengan mengutamakan tenaga kerja lokal untuk mengurangi tingkat pengangguran.
  4. Memberikan bantuan dan insentif untuk membuka usaha melalui Gerakan Ekonomi Kerakyatan dengan membangun pusat kewirausahaan di tingkat kabupaten untuk memperkuat produk-produk UMKM.
  5. Mendorong pertumbuhan usaha dengan menyederhanakan birokrasi dan regulasi serta melakukan pendampingan bagi wirausaha.
  6. Meluncurkan kredit usaha startup untuk pengembangan bisnis berbasis teknologi dan inovasi, khususnya bagi generasi Z dan milenial.
  7. Menciptakan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, termasuk pariwisata, ekonomi kreatif, ekonomi digital, usaha rintisan, industri syariah, dan maritim berbasis komunitas.
  8. Memberikan insentif bagi pengembangan destinasi wisata tematik yang memiliki pasar wisatawan global.
  9. Melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), serta pembangunan 10 kota-kota inovatif, berkarakteristik, dan mandiri.
  10. Melanjutkan pembangunan infrastruktur desa dan kelurahan, Bantuan Langsung Tunai (BLT), dan menjamin penyediaan rumah murah bersanitasi baik untuk yang membutuhkan, terutama generasi milenial, generasi Z, dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
  11. Membangun dan merenovasi 25 rumah per desa dengan target dua juta rumah di tahun kedua, serta membangun 500 ribu rumah tapak dan 500 ribu rumah vertikal dengan target tiga juta hunian secara nasional.
  12. Menaikkan gaji para aparatur sipil negara (ASN).
  13. Mendirikan Badan Penerimaan Negara dan meningkatkan rasio penerimaan negara terhadap produk domestik bruto (PDB) ke 23 persen.
  14. Mengembangkan program pembiayaan inovatif (innovative financing) untuk menarik investasi ke dalam negeri.
  15. Mendorong Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah melalui penguatan lembaga keuangan syariah, memperluas ekosistem usaha syariah, pendidikan dan penelitian, serta optimalisasi pemanfaatan dana sosial (zakat, infaq, sedekah, dan wakaf) sesuai peruntukannya.
  16. Memperbaiki tata kelola utang pemerintah dengan menggunakannya hanya untuk sektor-sektor produktif.

3. Ganjar Pranowo – Mahfud MD

Ilustrasi poster pasangan Ganjar-Mahfud (X/PDI_Perjuangan)

Pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud mencetuskan visi "Menuju Indonesia Unggul: Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari".

Adapun, berikut adalah beberapa beberapa misi yang akan diupayakan untuk memperbaiki ekonomi Indonesia:

  1. Menciptakan 17 juta lapangan kerja baru untuk menekan angka pengangguran.
  2. Menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen.
  3. Mempercepat penyelesaian pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
  4. Meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri.
  5. Mendorong pelaksanaan industrialisasi 5.0.
  6. Menurunkan angka kemiskinan menjadi 2,5 persen.
  7. Membangun sektor pariwisata yang terintegrasi, berkualitas, berbasis masyarakat lokal, dan berkelanjutan demi mencapai target 30 juta wisatawan mancanegara pada 2029.
  8. Memajukan ekonomi kreatif melalui pendampingan profesional, bahan baku, teknologi, permodalan, hak cipta, pasar, koneksi industri, dan ruang publik serta memperbanyak infrastruktur creative hub di setiap daerah.
  9. Memastikan “Fiskal Tangguh”, yaitu anggaran negara yang memadai, transparan, akuntabel, efektif, dan efisien dengan optimalisasi sumber pendapatan, reformasi kelembagaan, dan efektivitas belanja negara.
  10. Menurunkan biaya logistik menjadi 15-17 persen terhadap PDB melalui integrasi peta jalan industri dan logistik, harmonisasi pelaksanaan sistem logistik dari nasional hingga ke desa, serta optimalisasi Sea Line of Communication (SLOC) dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) untuk jalur perdagangan Indonesia.
  11. Mendorong lebih banyak BUMN unggulan untuk bersaing secara global dan regional.
  12. Mengoptimalkan pasar halal nasional yang terintegrasi dan berstandar internasional, serta mendorong ekspor produk halal dengan melibatkan UMKM.
  13. Melipatgandakan dana desa berkualitas untuk menjamin 50 persen dari total jumlah desa menjadi desa mandiri yang sejahtera dan unggul.
  14. Mengalokasikan 50 persen anggaran belanja barang atau jasa dan BUMN/BUMD untuk koperasi dan UMKM.
  15. Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai generator pembaharuan yang potensinya sekitar 3.700 GW.
  16. Mengoptimalkan pemanfaatan sektor kelautan dengan potensi 1,4 triliun dolar AS per tahun secara inklusif.

Itulah rangkuman dari visi misi capres dan cawapres di bidang ekonomi. Memilih pemimpin yang tepat dengan visi misi ekonomi yang jelas dan terukur adalah kunci untuk mewujudkan Indonesia yang semakin maju. 

Oleh karena itu, Anda sebaiknya mempelajari dan mempertimbangkan dengan seksama terkait visi misi yang dicanangkan oleh setiap pasangan capres-cawapres sebelum menentukan pilihan pada 14 Februari mendatang.

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

Most Popular

Daftar 10 Saham Sektor Kesehatan di BEI dan Kinerjanya, Cek!
Tarif LRT, MRT & TransJakarta Gratis saat Malam Tahun Baru
Daftar Biaya Ganti Kartu Debit BCA Terbaru, Naik Mulai 2025
Apa itu Overbought dan Oversold dalam Saham? Ini Definisinya
Kurs Rupiah ke Dolar Hari Ini 27 Desember 2024: Melemah 40 Poin
6 Kriteria UMKM Terbaru Menurut Peraturan, Wajib Diketahui