Jakarta, FORTUNE – Pemerintah Indonesia telah mendapatkan komitmen investasi dari Arab Saudi untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Bagaimana perkembangan investasi Arab Saudi ke Indonesia?
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan telah menggelar pertemuan dengan Putera Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad Bin Salman. Dalam kesempatan tersebut, menurut Luhut, Muhammad Bin Salman menyampaikan komitmennya untuk mendukung pembangunan IKN.
“Saya makin merasa optimistis ketika mendengar bahwa beliau ingin Arab Saudi ikut berkontribusi pada pembangunan IKN Nusantara, serta yang tak kalah penting Arab Saudi akan bergabung dalam Sovereign Wealth Fund Indonesia,” demikian pernyataan Luhut, seperti dikutip pada Selasa (8/3).
Selain pembangunan IKN, peluang investasi lain yang dibicarakan menyangkut energi baru dan terbarukan (EBT) dan lingkungan hidup.
Perkembangan investasi Arab Saudi ke Indonesia
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merekam perkembangan investasi Arab Saudi ke Indonesia pada 2015 hingga 2021. Dalam kurun waktu tersebut, nilai investasi negara Timur Tengah itu cenderung menurun.
Pada 2015 nilai investasi Arab Saudi sempat menyentuh US$30,36 juta. Namun, setahun berikutnya langsung menurun hingga US$939 ribu.
Memang, pada 2017 investasi Saudi sempat naik menjadi US$3,56 juta. Sejak saat itu hingga tahun lalu, nilai investasi Arab Saudi ke Indonesia rata-rata hanya mencapai US$4,74 juta.
Secara persentase, investasi Arab Saudi pada 2015 hanya 0,10 persen dari total penanaman modal asing Indonesia yang sebesar US$29,28 miliar. Pun begitu, porsi investasi itu kini hanya mencapai rata-rata 0,02 persen.
Jika ditilik berdasarkan sektornya, pada kurun waktu sama, investasi Arab Saudi hanya terpusat pada sektor usaha tersier seperti listrik, gas dan air, perdagangan dan reparasi, hotel dan restoran, dan perumahan kawasan industri, serta perkantoran.
Indonesia tak ingin melewatkan kesempatan investasi
Menurut Luhut, kementeriannya telah membentuk tim terpadu untuk menindaklanjuti komitmen investasi IKN dari Arab Saudi.
Sementara itu, Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listyanto, berpendapat adanya komitmen investasi itu merupakan progres yang baik dan harus segera ditindaklanjuti.
Hubungan antara kedua negara sangat erat di banyak aspek, menurut Eko. Sebagai contoh, jemaah haji Indonesia merupakan yang terbesar di Arab Saudi. Itu belum termasuk di bidang pendidikan dan sosial budaya yang juga erat.
“Dalam sisi ekonomi, menurut saya yang paling penting adalah untuk segera menindaklajuti komitmen dari Arab Saudi tersebut. Jika negara-negara kaya dan kuat menanamkan investasinya di IKN, lalu kita juga segera menindaklanjutinya maka hal ini menjadi peluang bagus,” kata Eko, seperti dikutip dari Antara.