Jakarta, FORTUNE – Karir Datsun, jenama otomotif dengan sejarah lebih dari satu abad, tampaknya harus kembali berakhir. Pasalnya, Nissan, selaku perusahaan induk, memberikan sinyal akan menyetop produksi merek tersebut.
Juru Bicara Nissan, Azusa Momose, kepada BBC mengatakan perseroan akan terus menjual saham Datsun dan pada saat sama menyediakan layanan purna jual kepada para pemilik mobil brand tersebut.
"Kami bisa meyakinkan semua pemilik Datsun saat ini dan yang akan datang bahwa kepuasan pelanggan tetap menjadi prioritas kami," kata Momose, dikutip Selasa (26/4).
Saat ini, Nissan akan berfokus pada model-model inti dan segmen-segmen yang membawa manfaat terbesar kepada pelanggan, para mitra bisnis dan penjual, sebagai bagian dari strategi transformasi global.
Setop produksi di India
Nissan, Rabu (20/4), mengumumkan telah menghentikan produksi Datsun di India, menurut Economic Times.
Nissan India menyebut produksi Datsun redi-GO telah dicabut di pabrik Chennai. Meski demikian, penjualan model ini masih akan berlanjut sampai stok habis.
Sebelumnya, pabrikan otomotif asal Jepang ini juga telah menutup produksi dua model Datsun, yaitu kendaraan entry level Datsun Go serta model serba guna Datsun Go+.
Penyetopan ini terjadi setelah pada 2020 Nissan mengakhiri produksi kendaraan di pasar Rusia dan Indonesia.
Padahal, Nissan baru kembali merilis Datsun secara global pada 2013 atau sembilan tahun lalu.
Penghentian merek Datsun merupakan bagian dari strategi transformasi global sejak 2020, kata Nissan. Di bawah rencana tersebut, perusahaan akan keluar dari bisnis Datsun di Rusia dan merampingkan operasi di pasar di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Sejarah Datsun
Datsun sempat menjadi jenama otomotif tersohor pada era 1970-an. Kala itu, brand ini dipasarkan sebagai kendaraan yang irit bahan bakar.
Sekitar 20 juta mobil Datsun bahkan terjual ke 190 negara di seluruh dunia.
Akan tetapi, nyawa jenama tersebut sempat dicabut setelah Nissan memutuskan berhenti memproduksinya pada 1986.
Lalu 27 tahun kemudian, tepatnya pada 2013, Nissan membangkitkan kembali Datsun menjadi merek mobil murah untuk Indonesia, Rusia, dan India.
Pabrikan otomotif ini merilis kembali Datsun secara global dengan peluncuran kendaraan Datsun Go di India.
Datsun di Indonesia
Nissan menghadapi pasar otomotif yang lesu di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Karenanya, perseroan membidik pasar yang tengah bertumbuh dengan produk mobil yang terjangkau.
Strategi tersebut memang berhasil, tapi hanya sementara.
Di Indonesia, Datsun bahkan telah tutup sejak 2020 atau ketika COVID-19 pertama mewabah di Indonesia. Nissan memutuskan untuk menghentikan pabrik mereka yang berada di Purwakarta, Jawa Barat.
“Nissan telah memutuskan untuk menghentikan produksi kendaraan di pabrik Indonesia. Ini adalah bagian dari rencana optimisasi yang mencakup rightsizing, optimasi produksi, dan reorganisasi posisi bisnis,” kata President Director PT Nissan Indonesia, Isao Sekiguchi, Senin (23/3/2020).
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) merekam penurunan penjualan Datsun secara wholesale (dari diler ke konsumen) sejak 2017 sampai 2021. Pada 2017, penjualan Datsun sempat mencapai 12.529 unit, 2018 sebesar 9.823 unit, dan 2019 sekitar 7.749 unit.
Bahkan, pada tahun pertama pandemi COVID-19 atau 2020, penjualan Datsun langsung tersuruk menjadi hanya 1.069 unit. Tahun lalu, Datsun juga hanya mampu menjual 20 unit.