Jakarta, FORTUNE – Survei terbaru Di Amerika Serikat menunjukkan pola kerja dari rumah (WfH) membawa banyak manfaat bagi pekerja. Karyawan yang menerapkan metode tersebut ternyata bisa lebih menghemat bujet pengeluarannya ketimbang bekerja di kantor (WfO).
Di atas kertas, bekerja di kantor akan lebih banyak memakan biaya. Yang paling kentara adalah biaya perjalanan atau commuting. Belum lagi jika pekerja terbiasa membeli sarapan maupun kopi ketika pagi, demikian warta Fortune.com.
Laporan terbaru dari Work From Home Research menunjukkan para pekerja di kota besar AS dapat menghemat ribuan dolar jika bekerja dari rumah. Riset berdasar atas jajak pendapat terhadap pekerja di 12 kota metropolitan AS. Para peneliti beritanya kepada respondennya ihwal rata-rata pengeluaran untuk makan, berbelanja, dan biaya hiburan pada 2019 atau era sebelum Covid.
Penelitian tersebut juga mengulik kebiasaan responden bekerja dari rumah pada kurun Juni–November 2022. Lantas, pengeluaran mereka secara keseluruhan disesuaikan dengan tingkat inflasi tahunan.
Hasilnya, para pekerja di New York City mengalami penghematan belanja terbesar ketimbang kota lain. Karyawan di kota terpadat AS itu bisa lebih irit US$4.611 per tahun. Angka tersebut dianggap masuk akal karena biaya hidup di New York City tergolong yang tertinggi di dunia.
Sementara itu, pekerja di Los Angeles mampu menghemat US$4.200 per tahun, Washington US$4.051, Atlanta US$3.938, Miami US$3.323, dan San Fransisco US$3.040.
Kota metropolitan cenderung lebih bisa menerima pola kerja jarak jauh karena pekerja di wilayah tersebut biasanya memiliki keterampilan pengetahuan yang baik. Sebuah penelitian dari London School of Economics and Political Science (LSE) menyebutkan bekerja jarak jauh merupakan sebuah privilese bagi para “pekerja elit metropolitan.”
Manfaat WfH
Riset Work From Home Research dianggap memiliki keterbatasan. Pasalnya, studi tersebut cuma menghitung pengeluaran karyawan di dekat tempat kerjanya ketika mereka bekerja di kantor.
Padahal, ada banyak manfaat lain dari tidak bekerja di kantor. Nick Bloom, seorang profesor ekonomi dari Standford University, yang juga merupakan salah satu peneliti laporan tersebut, menyebutkan bekerja dari rumah bisa menghemat pengeluaran untuk membeli pakaian atau kosmetik mewah.
“Bekerja dari rumah juga dapat menghemat waktu dan kenyamanan.,” katanya, seperti dilansir dari Fortune.com.
Namun, menurut Nick, penghematan anggaran akibat WfH itu juga bergantung masing-masing pekerja. Sebab, jika mereka bekerja dari rumah, pengeluaran lain untuk pemanas, AC, dan listrik rumah bisa jadi lebih banyak. Para pekerja juga perlu mengatur pengeluaran makan dan minumnya saat menjalani WfH.
Di tengah gejolak ekonomi domestik, terutama karena inflasi tinggi, jumlah pekerja yang ingin tetap bekerja di rumah tidaklah sedikit. Menurut penelitian dari Owl Labs, para karyawan AS kini mesti menghabiskan US$50 dalam sehari untuk makanan dan transportasi.