Pasuruan, FORTUNE - PT Nestle Indonesia menanggapi perihal Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan kemungkinan keterlibatannya sebagai pemasok susu dalam program tersebut.
Direktur Corporate Affairs & Sustainability Nestle Indonesia, Sufintri Rahayu, mengatakan belum ada pembicaraan dengan pemerintah mengenai program tersebut. Meski demikian, Nestlé mengaku siap berkontribusi dalam penyediaan produk susu untuk MBG jika diminta.
Menurut Sufintri, inisiatif pemerintah ini merupakan langkah positif dalam mendukung generasi masa depan melalui pemenuhan kebutuhan nutrisi.
"Kalau dari Nestle, kami selalu siap membantu pemerintah; bagaimanapun, apa pun programnya. Ketika diminta pemerintah untuk membantu, tentu saja kami siap," kata Sufintri, Selasa (12/1).
Dia mengatakan Nestle sebagai bagian dari industri yang bergerak pada bidang nutrisi memandang MBG sebagai upaya baik pemerintah. Dengan demikian, perusahaan tersebut akan terus mendukung pemerintah dalam pelaksanaan program penting itu.
Peternak Pun Tak Diajak
Di sisi lain, sejumlah peternak setempat mengaku belum mendapatkan informasi atau ajakan dari pemerintah untuk dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) tersebut sebagai pemasok susu.
Salah satu peternak di kawasan fasilitas produksi Nestle yang tergabung dalam koperasi peternak sapi perah, yakni Anton, 50, mengatakan hanya mengetahui rencana pelibatan peternak dari pemberitaan di televisi. Namun, dia mengaku sejauh ini belum ada wakil pemerintah yang menghubunginya.
"Di sini belum ada [sosialisasi MBG]. Jadi, kami mending fokus ke yang ada saja," ujarnya.
Maka dari itu, ia memilih tetap memasok susu ke Nestlé, seperti yang telah dijalankannya selama ini. Dia pun membeberkan peran Nestlé dalam membantu peternak menghadapi wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK pada 2022, melalui penyediaan vaksin bagi sapi-sapi mereka. Ketika itu, dia mengaku Nestlé lebih aktif mengedukasi peternak ketimbang pemerintah.
Hal senada diungkapkan Widi, 27, yang menyatakan belum pernah menerima informasi langsung apa pun terkait MBG. Karena itu, saat ini dia sepenuhnya menjual hasil perahan susu dari sapinya ke Nestlé. Nantinya jika pemerintah ingin melibatkan peternak sapi lokal, ia mengatakan sangat terbuka dan menyambut dengan tangan terbuka.
Salah satu koperasi peternakan yang beroperasi di Pasuruan, Jawa Timur, ini memproduksi sekitar 25 ton susu per hari dari 1.200 ekor sapi perah. Seluruh hasil produksi kemudian dikirim ke pabrik Nestlé untuk diolah lebih lanjut.