Nusa Dua, FORTUNE - Eropa tak hanya dikenal sebagai pusat wisata belanja dan kecantikan alam dengan pesona empat musimnya. Dengan fasilitas yang mumpuni dan perkembangan teknologi yang tinggi, Eropa juga merupakan tujuan wisata kesehatan dan kebugaran yang diakui dunia.
“Eropa merupakan kawasan yang menjadi tujuan wisata kesehatan dan kebugaran terbesar di dunia, dengan 292 juta perjalanan setiap tahun,” kata Prof. Elena Baranova, MD, PhD, HDR dari EU Institute of Personalized Prevention & Health, Monaco dalam The 1st International Health Conference 2023 di Nusa Dua, Bali, Jumat (10/11).
Dalam sektor ini, menurut Baranova, wisatawan tak sekadar datang ke Eropa untuk berobat. Ada tiga kelompok besar aktivitas yang bisa dilakukan, yakni terkait kesehatan fisik (detox, nutrisi, terapi kebugaran, termasuk kesehatan gigi dan kecantikan), kesehatan mental (relaksasi, terapi anti-stress, hingga kebugaran otak), dan kesehatan spiritual (yoga, meditasi, dan lainnya).
Sementara, untuk pelaku perjalanannya dibagi dua, yakni pelaku primer, yang memang bepergian secara khusus untuk tujuan kesehatan dan kebugaran, serta pelaku sekunder yakni mereka yang bepergian untuk tujuan lain seperti bisnis atau pendidikan, namun menyempatkan diri untuk merawat diri di fasilitas-fasilitas kesehatan dan kebugaran.
Pulih dari pandemi
Menariknya, Baranova menyebut industri kesehatan dan kebugaran merupakan sektor pariwisata yang paling cepat pulih dari pandemi di Eropa. “Sejak 2021, wisata kesehatan dan kebugaran di Eropa menunjukkan tren pemulihan yang cepat dan stabil,” ujarnya.
Menurut Organisasi Pariwisata Dunia (World Tourism Organization), pariwisata Eropa mencapai tren pemulihan tercepat pada periode Januari-Juli 2022 dengan kedatangan wisatawan 79 persen lebih tinggi dibanding 2019 atau sebelum pandemi.