Nusa Dua, FORTUNE – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka The 1st International Health Conference 2023 di Bali. Konferensi yang digelar 10-12 November 2023 di Grand Hyatt, Bali ini merupakan hasil kerja sama Bali Tourism Board dengan World Council for Preventive, Regenerative and Anti-aging Medicine (WOCPM) dan World Council of Stem Cell (WOCS).
Dalam kesempatan itu, Budi menyebut Bali berpotensi besar untuk menjadi pusat pariwisata kesehatan (medical & wellness tourism) internasional. “Bali dikenal luas sebagai penyedia layanan hospitality, jadi potensinya sudah ada. Tinggal kontennya yang digeser untuk layanan Kesehatan,” katanya, Jumat (10/11).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah menetapkan Sanur sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk industri kesehatan dan pariwisata pada 1 November 2022. Pembangunan KEK yang diresmikan melalui Peraturan Pemerintah (PP) 41/2022 itu ditargetkan rampung pada 2024 mendatang.
Potensi bisnis antiaging
Sementara itu, Prof. dr. Deby Vinski, M.Sc, Ph.D selaku Chairman IHC berharap forum yang akan digelar tahunan ini akan menjadi wadah pertemuan dan diskusi para ahli di bidang Kesehatan.
Deby yang juga Presiden World Council for Preventive, Regenerative and Anti-aging Medicine (WOCPM) dan World Council of Stem Cell (WOCS) pun mengungkapkan besarnya potensi bisnis pengobatan regenerative dan stem cell. “Antiaging budan sekadar masalah kecantikan, tapi yang lebih penting adalah untuk Kesehatan,” ujarnya.
Laporan bertajuk ‘Global Regenerative Medicine Market Analysis & Forecast to 2025’ menyebut pasar pengobatan regenerative dan stem cell bernilai US$35 miliar pada 2019 dan diproyeksikan mencapai US$124 miliar pada 2025. Sementara itu, menurut Aliansi Pengobatan Regeneratif, investasi di sektor ini mencapai US$15,9 miliar hingga kuartal III 2020.