Jakarta, FORTUNE – Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) remsi mengumumkan kondisi pandemi Covid-19 global sudah berakhir pada tanggal (5/5). Dengan demikian, penyakit covid-19 yang telah menewaskan 6,9 juta jiwa ini sudah tidak menjadi darurat kesehatan global dan pihaknya menyatakan dunia akan masuk fase endemi.
Presiden Joko Widodo sendiri menyatakan bakal mengumumkan fase endemi pada bulan ini. Kondisi itu sejalan dengan mulai dilonggarkannya aturan memakai masker untuk aktifitas masyarkat. "Ini dalam seminggu dua minggu ini, akan kita nyatakan kita masuk ke endemi," kata Jokowi, di Bogor, Jawa Barat, melalui konverensi video dikutip Senin (19/6).
Pemerintah tidak akan tanggung perawatan Covid-19
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mengingatkan, bahwa pada masa endemi nanti, pemerintah tidak lagi menanggung biaya perawatan masyarakat jika terkena Covid-19.
“Ini hati-hati kalau sudah masuk endemi, kalau kena Covid-19 bayar. Saat ini masih ditanggung pemerintah, begitu masuk endemi, jangan tepuk tangan dulu, sakit Covid bayar. Konsekuensinya itu," kata Jokowi.
Ia menyatakan, penanganan pandemi Covid-19 menjadi tugas berat Pemerintahan dalam dua tahun tahun terakhir. Meski demikian, Jokowi meminta masyarakat bersyukur dengan perkembangan penanganan Covid-19 saat ini.
Terlebih, dari sisi pencapaian vaksinasi Covid-19, pemerintah sudah menyuntikkan sebanyak 452 juta dosis kepada masyarakat. Pencapaian itu bisa dilakukan karena Indonesia sedang dalam kondisi terdesak untuk dapat mengendalikan penularan Covid-19.
"Kita ingat awal-awal kita rebutan masker dengan semua negara, harganya sampai Rp 500 ribu, beli obat sampai naik 20 kali sampai 30 kali, beli vaksin juga sama, itu pun rebutan. Untung (negara) kita daftar (pembelian vaksin)-nya di depan," katanya.
Ia juga mengungkapkan, pada Januari 2023 lalu, Pemerintah sempat melakukan sampling kondisi imunitas masyarakat Indonesia terhadap Covid-19. Hasilnya, sebanyak 98 persen penduduk Indonesia memiliki imun yang kuat.