Jakarta, FORTUNE - Infeksi virus Human Metapneumovirus (HMPV) sempat membuat takut masyarakat dan dikhawatirkan bakal menjadi Pandemi baru di dunia.
Infeksi virus ini sempat meningkat di Tiongkok pada awal tahun 2025. Namun demikian, nyatanya virus ini sudah ditemukan sejak 2001 dan sudah bersirkulasi luas di dunia.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin juga menyatakan bahwa virus ini bukan ancaman baru dan telah ditanggulangi. Budi jug mengonfirmasi bahwa virus ini telah lama terdeteksi di Indonesia.
"HMPV sudah lama ditemukan di Indonesia kalau dicek itu ada. Saya sendiri kemarin melihat data di beberapa lab, ternyata beberapa anak ada yang terkena," kata Budi dalam keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (13/1).
Ini gejala dari virus HMPV
Virus HMPV umumnya menyebabkan gejala ringan seperti batuk, demam, dan hidung tersumbat, yang bisa sembuh dengan perawatan sederhana. Kasus dengan gejala berat, seperti infeksi saluran pernapasan bawah termasuk pneumonia, sangat jarang terjadi.
Berdasarkan data Cleveland Clinic tahun 2023, hanya sekitar 5 persen hingga 16 persen anak yang terpapar HMPV mengalami komplikasi tersebut.
Selain itu, menurut suatu artikel tinjauan sistemik dari Xin Wang di Lancet Global Health pada 2021, tingkat kematian akibat infeksi saluran pernapasan bawah akut pada anak di bawah usia 5 tahun yang dapat dikaitkan dengan HMPV adalah sebesar 1 persen.
Dari fakta-fakta di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir secara berlebihan terkait potensi pandemi dari virus tersebut.
Ini upaya mencegah HMPV
dr. Theresia Novi, Sp.PK, Subsp.P.I (K) dari Halodoc menjelaskan, risiko infeksi dapat diminimalisir dengan menjaga pola hidup sehat dan menerapkan langkah pencegahan sederhana.
Dokter yang memiliki keahlian dalam bidang patologi klinik dengan subspesialisasi penyakit infeksi, menyatakan bahwa virus HMPV sudah ada sejak tahun 2001 dan merupakan penyakit musiman.
"Kasusnya cenderung meningkat setiap tahun pada musim dingin atau awal musim semi di daerah beriklim sedang. Jika melihat kasus-kasus sebelumnya, tingkat kematian akibat HMPV juga tergolong rendah," kata Novi.
Oleh karena itu, dirinya mengimbau masyarakat tidak perlu panik, namun tetap penting untuk menjaga pola hidup sehat dan mematuhi protokol kesehatan 3M: mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
Novi juga menyarankan masyarakat untuk melakukan cara-cara efektif berikut untuk meningkatkan imun tubuh sehingga dapat mencegah terpapar virus HMPV.
Pertama, konsumsi minimal delapan gelas air mineral per hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Kedua, terapkan makan sehat dan bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
Ketiga, olahraga secara rutin, minimal dua kali seminggu serta istirahat cukup dengan tidur minimal tujuh jam per hari untuk membantu regenerasi tubuh. Terakhir, konsumsi vitamin atau suplemen tambahan jika diperlukan.