Ini Konten yang Paling Banyak Digemari Masyarakat pada 2023

Jumlah pengguna internet di RI naik 2,67 persen.

Ini Konten yang Paling Banyak Digemari Masyarakat pada 2023
Ilustrasi strategi membuat konten kreatif. Shutterstock/Vitalii Vodolazskyi
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kalender 2023 telah berjalan separuhnya dan menghadirkan sejumlah cerita serta konten yang digemari masyarakat, seperti hal-hal yang berkaitan dengan diet, olahraga, dan kesehatan umum. 

Hal tersebut tertuang dalam survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Menurut jajak pendapat tersebut, konten yang paling sering diakses oleh masyarakat Indonesia pada 2023 adalah bidang kesehatan dengan persentase 36,96 persen. 

Setelah itu, disusul oleh olahraga 34,34 persen, infotainment atau gosip 32,32 persen. Selanjutnya ada ekonomi, keuangan, dan bisnis yang menempati urutan selanjutnya dengan 28,98 persen. 

Konten berbau politik, sosial, hukum, dan HAM mencapai 24,73 persen, sedangkan budaya dan pariwisata 22 persen. Bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) mencapai 18,44 persen. Terakhir, konten mancanegara sebanyak 4,85 persen. 

Penting untuk diingat bahwa tren konten dapat berubah dari waktu ke waktu. Namun, pada 2023, konten-konten di atas dapat dianggap sebagai yang paling digemari oleh masyarakat.

Jumlah pengguna internet di RI Naik 2,67 persen

ilustrasi browsing (unsplash.com/magnet.me)

Hal itu seiring dengan jumlah pengguna internet di Indonesia pada periode 2022–2023 yang meningkat 2,67 persen dari periode sebelumnya. Tercatat, angka pengguna internet di Indonesia kini telah mencapai 215,63 juta.

APJII menyebut, angka pengguna internet di Tanah Air setara dengan 78,19 persen dari jumlah populasi nasional yang mencapai 275,77 juta jiwa. Jumlah tersebut lebih tinggi 1,17 poin dibandingkan dengan periode 2021–2022 yang mencapai 77,02 persen.

Berdasarkan wilayahnya, tingkat penetrasi internet di wilayah perkotaan lebih baik ketimbang wilayah pedesaan pada periode 2022–2023. Diketahui, tingkat penetrasi wilayah perkotaan mencapai 87,55 persen, sedangkan tingkat penetrasi di pedesaan 79,79 persen.

33,94 persen laki-laki menyukai konten politik

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc

Jika ditilik berdasarkan gender, mayoritas responden laki-laki lebih menyukai konten berbau politik, sosial, hukum, dan HAM dibandingkan dengan perempuan. APJII mencatat persentase responden laki-laki yang menyukai konten tersebut mencapai 33,94 persen, sementara perempuan 15,02 persen.

Kebanyakan responden perempuan terlihat lebih menyukai konten infotainment/gosip dengan persentase 49,48 persen. Kemudian disusul konten pendidikan dan IPTEK dengan persentase 19,93 persen.

Sementara itu, video online menjadi bentuk konten internet hiburan yang paling banyak diakses di Indonesia dengan 55,06 persen responden. Kemudian, diikuti oleh konten musik online dan game online dengan masing-masing 48,29 persen dan 23,02 persen responden.

Survei APJII tersebut melibatkan 8.510 responden yang tersebar di Indonesia. Responden paling banyak adalah perempuan dengan total 4.506 orang. Survei berlangsung pada 10–27 Januari 2023 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Untuk tingkat toleransi kesalahan (margin of error) 1,14 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil