Ini Panduan Memulai Karier Via LinkedIn Bagi Pencari Kerja

Branding profil dengan summary yang menarik dan interaksi.

Ini Panduan Memulai Karier Via LinkedIn Bagi Pencari Kerja
Logo LinkedIn. (Pixabay/chan mina)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Resume profil karier hingga Curriculum Vitae (CV) mungkin menjadi langkah awal bagi lulusan baru hingga professional untuk mencoba peruntungan baru di tempat kerja yang baru. Tak berhenti di situ, para pencari kerja tentu bisa memulai langkah dengan memperbaiki profil dan konten di media sosial LinkedIn.

“Di lingkungan bisnis yang dinamis dan berkembang pesat saat ini, rasanya para pencari kerja perlu menunjukan skill dan pengalamannya dengan jelas untuk memposisikan diri secara kuat dan unik di hadapan calon perekrut,” kata LinkedIn Career Expert, Serla Rusli melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (14/12).

Sementara itu, Tri Ahmad Irfan, yang merupakan bagian dari Gen Z Top Voices LinkedIn Asia Tenggara dan salah satu pendiri startup lokal Indonesia, Lumina, sepakat bahwa sebagai individu, kita perlu untuk aktif berjejaring.

“Aktif berjejaring online sembari menampilkan branding sangatlah penting untuk menunjukan kredibilitas dan pengalaman kita kepada koneksi kita di LinkedIn, yang juga dapat meningkatkan kepercayaan seseorang akan latar belakang kita,” kata Tri.

Branding profil dengan summary yang menarik dan penuh interaksi

Riset LinkedIn. (dok. LinkedIn)

Pada tahap pertama, sebagai calon pencari kerja kita harus update summary. Bagian summary merupakan tempat yang tepat untuk merangkum riwayat profesional Anda dan target karier apa yang Anda cari. Pertimbangkan untuk memasukkan skill dan kata kunci relevan pada deskripsi pekerjaan yang menurut Anda menarik, sehingga meningkatkan visibilitas Anda dalam pencarian perekrut.

Kita juga harus mempertahankan engagement dalam audiens Anda melalui percakapan interaktif, dan bukan sekadar menyiarkan informasi. Bangun audiens Anda untuk saling berinteraksi dan berbagi perspektif melalui komentar di postingan Anda. Ketika kita berbicara dengan para profesional yang telah berhasil membangun audiens, mereka akan berbagi pengalaman bahwa konsistensi lebih penting daripada konten yang sempurna.

Jaga networking kita di LinkedIn

Ilustrasi interview kerja. (Pixabay/Mohamed Hassan)

Kita juga harus selalu terhubung dengan orang-orang yang kita kenal, termasuk teman, keluarga, kolega, dan orang-orang yang Anda kenal di luar dunia kerja. Namun, network di LinkedIn bukanlah sekadar banyaknya angka followers atau koneksi; semua koneksi Anda perlu memberikan nilai tambah pada network Anda dan sebaliknya.

Setelah itu, kita bisa menjaga network Anda, yang berarti Anda perlu menawarkan bantuan dan dukungan kepada orang lain, menciptakan percakapan, dan selalu mengikuti perkembangan terkini dalam industri.

Kita juga bisa menyertakan kesimpulan yang Anda buat hingga meminta network Anda memberi pendapat mereka. Anda juga bisa membuat polling untuk mendapatkan insights, mengajak network Anda melihat di balik layar industri melalui fitur LinkedIn Live, serta masih banyak lainnya.

Related Topics

LinkedInPelamar Kerja

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil