Apakah Mobil Terbakar Bisa Ditanggung Asuransi?

Ini tips menghindari insiden mobil terbakar.

Apakah Mobil Terbakar Bisa Ditanggung Asuransi?
Ilustrasi Mobil Terbakar/(ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Insiden mobil terbakar kerap terjadi belakangan ini. Faktornya-pun beragam, mulai dari instalasi listrik kendaraan yang rusak hingga cuaca panas. Lantas, apakah kondisi terdebut bisa ditanggung oleh asuransi? 

Head of PR, Marcomm, & Event Asuransi Astra, Laurentius Iwan Pranoto menjelaskan,
kebanyakan kebakaran mobil yang terjadi memiliki faktor penyebab yang menjadi pemicu awal terjadinya kebakaran. 

Faktor penyebab kebakaran tersebut sepatutnya dapat mudah dikenali sebelum terjadi karena sebenarnya mobil tidak akan terbakar dengan sendirinya. Oleh karena itu, kebakaran mobil dapat dihindari dengan mudah sehingga dapat memberikan peace of mind di mana pun dan kapan pun 

Bila mengacu pada pada Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI). Pada pasal 3 ayat 2 tercatat, risiko kerugian atau kerusakan kendaraan bermotor yang disebabkan oleh barang atau hewan yang sedang berada di dalam, dimuat atau diangkut oleh kendaraan bermotor serta zat kimia, air, benda cair lainnya, yang berada di dalam kendaraan bermotor termasuk pengecualian penjaminan sehingga tidak akan dicover oleh polis asuransi mobil standar. 

Dengan demikian, insiden tersebut tidak bisa dicover hanya dengan produk standar asuransi. Dengan demikian, para pemilik kendaraan bisa menambahkan produk proteksi khusus kebakaran untuk bisa mencover insiden tersebut. 

“Selain memastikan kendaraan kesayangan telah diberikan perlindungan terbaik, namun juga penting untuk mengenali penyebab terjadinya suatu hal yang merugikan agar lebih memudahkan melakukan tindakan pencegahan lebih dini," kata Iwan. 

Selain melalui proteksi, kita juga bisa melakukan berbagai tips berikut untuk menghindari kejadian kebakaran di mobil.

Hati-hati melakukan modifikasi kelistrikan mobil

Petugas mengevakuasi mobil Pajero nopol B 1264 BJU yang ditumpangi artis Vanessa Angel dan keluarganya usai mengalami kecelakaan di ruas tol Jombang-Mojokerto KM 672 arah Surabaya. (AntaraFoto/Syaiful Arif)

Setiap mobil memiliki sektor kelistrikan seperti kebutuhan daya listrik, sistem, dan rangkaian lainnya yang telah diperhitungkan dan melewati tahap uji coba oleh pabrikan kendaraan masing-masing agar dapat berjalan dengan baik dan aman dalam jangka waktu yang lama. 

Oleh karenanya, jika tidak dibutuhkan, pabrik kendaraan tidak merekomendasikan bagi para pemilik mobil untuk melakukan modifikasi khususnya pada bagian kelistrikan seperti lampu, kabel, modul hingga rangkaiannya tanpa memperhitungkan aspek teknis atau tidak sesuai dengan standar. 

Sehingga penting untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu pada bengkel resmi atau spesialis modifikasi kelistrikan yang terpercaya jika memang dibutuhkan. Serta pastikan modifikasi yang dilakukan aman sebelum diaplikasikan. 

Hindari menyimpan barang mudah terbakar di dalam mobil

Ilustrasi Menyimpan Hand Sanitizerdi Mobil/Dok Gardaoto

Tak dapat dipungkiri, kebiasaan meninggalkan barang kerap dilakukan oleh seluruh pemilik mobil dan bahkan para penumpangnya. 

Benda-benda seperti korek gas, charger, power bank hingga pengharum mobil atau pengharum badan sangat rentan untuk terbakar hingga bahkan meledak pada saat mobil dalam kondisi suhu panas berlebih seperti sedang dalam kondisi terparkir di bawah cuaca ekstrem seperti teriknya matahari. Sehingga penting untuk melakukan pemeriksaan kembali secara teliti sebelum pergi meninggalkan mobil yang terparkir. 

  

Cek oli mesin mobil dan potensi kebocoran bahan bakar

bisnis bengkel (unsplash.com/alevison.co)

Seperti yang kita ketahui, bahan bakar dan oli adalah jenis material yang mudah terbakar. Sehingga kebocoran yang mengandung kedua bahan ini sangat berbahaya. 

Hal ini biasanya terjadi dan diakibatkan oleh faktor usia kendaraan yang sudah terlalu lama atau kelalaian manusia yang tidak memeriksa secara rutin keadaan mobil hingga hal sepele seperti lupa menutup kembali tutup oli dan bahan bakar dengan benar. Tetesan oli mesin hingga bahan bakar dapat terbakar bila mengenai bidang panas seperti pipa knalpot. 

Oli yang sudah lama tidak diganti juga dapat memicu kebakaran. Dikarenakan senyawa kimia dalam oli lama yang berubah, hal tersebut berimbas pada mesin yang cepat panas, komponen di dalamnya aus, dan berpotensi memicu kebakaran. 

Jangan parkir dekat sumber api

ilustrasi lahan parkir (unsplash.com/Jeremy Bezanger)

Banyak dari pemilik mobil yang memarkirkan kendaraannya tanpa memperhatikan keadaan sekitar seperti berada di samping tempat sampah yang baru melakukan pembakaran sampah. 

Akibatnya bara api dari sisa pembakaran dapat terbang dan mengenai bagian mobil yang sensitif seperti kabel kelistrikan sehingga memicu kebakaran. Oleh sebab itu, saat berhenti dan memarkirkan kendaraan pastikan aman dari sumber panas di sekitar sebelum meninggalkan. 

"Pastikan untuk selalu memeriksa keadaan prima kendaraan sebelum memulai perjalanan dan memeriksa keadaan sekitar khususnya barang-barang yang ditinggalkan sebelum meninggalkan mobil agar tidak perlu khawatir dan tetap peace of mind,” tutup Iwan.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi