OJK Terindikasi Diserang Ransomware, Data Keuangan Bocor?

Pakar IT: ada potensi kebocoran data bila ada serangan.

OJK Terindikasi Diserang Ransomware, Data Keuangan Bocor?
ShutterStock/Farzand01
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Media sosial sempat digemparkan oleh gangguang layanan serta website Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang tak bisa diakses oleh masyarakat. 

Hal tersebut disampaikan oleh akun media sosial X @rgoestama yang menyatakan bahwa layanan Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) tidak bisa diakses pada pukul 19:12, Senin malam (2/10). 

"SLIK masih belum bisa diakses" tulis @rgoestama yang dikutip di Jakarta, Selasa (3/10). 

Sementara itu, tak sedikit masyarakat yang menduga bahwa kondisi tersebut terjadi akibat adanya serangan siber ransomware. Kondisi tersebut juga mendapatkan perhatian dan komentar dari sejumlah pengguna. 

"Wah kabarnya OJK kena ransomware, jadi website dan appsnya tidak bisa diakses. Yang dapat email/attachment dari sana hati-hati saja dulu," tulis akun @jesswjk.
 

Pakar IT: ada potensi kebocoran data bila ada serangan ransomware 

Ilustrasi kejahatan siber. Shutterstock/Sergey Nivens

Menanggapi kondisi tersebut, Pakar Keamanan Siber Vaksincom, Alfons Tanujaya menyatakan bahwa ada indikasi serangan siber dari sistem digital OJK. Ia meyebut, kondisi ini persis apa yang dialami oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) yang layanannya sempat down berhari-hari. 

"Indikasinya mirip dengan BSI. Down berhari-hari tanpa penjelasan yang bisa diterima dan beberapa institusi mulai berhati-hati. Dengan email (yang dikirim saat down) OJK, khawatir menjadi sarana untuk menyebarkan ransomware," jelas Alfons kepada Fortune Indonesia di Jakarta, Selasa (3/10). 

Ia menyebut, sebagai pengawas industri keuangan, OJK memiliki peran dan tanggung jawab yang besar melindungi data dari seluruh industri keuangan. Ia khawatir, kondisi ini bisa berdampak terhadap data industri yang bocor. 

"Indikasi di darkweb juga memberikan beberapa informasi kredensial penting OJK yang bocor," kata Alfons.

OJK: gangguan disebabkan oleh pemeliharaan jaringan 

Ilustrasi keamanan siber. Shutterstock/Gorodenkoff

Sementara itu, akun X dari @OJKIndonesia menjelaskan bahwa gangguan yang terjadi kemarin siang merupakan dampak dari pemeliharaan layanan rutin. 

"Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Saat ini sedang ada pemeliharaan layanan OJK sehingga website iDebku & beberapa aplikasi lainnya tidak dapat diakses utk sementara waktu. Namun utk pengecekan iDebku scr walk-in bisa datang langsung ke Kantor OJK terdekat. Terima kasih," tulis @OJKIndonesia. 

Meski demikian, berdasarkan pantauan Fortune Indonesia hingga berita ini diturunkan, layanan sudah mulai berangsur pulih meski perlu waktu tunggu atau loading yang cukup lama di beberapa layanan website OJK.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya