Jakarta, FORTUNE - Film KKN di Desa Penari telah berhasil menarik 4,61 juta penonton dalam 13 hari penayangan di bioskop. Film yang diproduksi oleh PT MD Pictures Tbk. (MD Pictures) ini tentu berpotensi menyumbangkan keuntungan bagi perusahaan.
Berdasarkan unggahan akun Instagram resmi @mdpictures_official, tercatat jumlah penonton film KKN di Desa Penari mencapai 4.613.276 dari sejumlah bioskop.
Di mana penonton didominasi dari XXI yang mencapai 2,3 juta penonton (49,9 persen), di susul CGV mencapai 1,16 juta penonton (25,2 persen). Lalu untuk penonton dari Cinepolis mencapai 577 ribu (12,5 persen) dan bioskop lainnya 567 ribu (12,2 persen).
Bahkan, film yang bercerita mengenai pengalaman mistis KKN sekelompok mahasiswa ini juga tayang di Malaysia dan Singapore pada 12 Mei 2022.
Bangkitnya perfilman lokal pasca pandemi
Dalam unggan lain, Produser MD Pictures, sekaligus CEO MD Entertaiment Manoj Punjabi menyebut keberhasilan film KKN di Desa Penari menjadi bukti kebangkitan film nasional.
"Semoga jumlah (penonton) ini terus meningkat dan kami dapat bekerja sama untuk mendukung ekonomi kreatif Indonesia," tulis Manoj dalam unggahan akun instagramnya @manojpunjabimd hari ini (13/5).
Selain itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga mengapresiasi film tersebut. Menurutnya, hadirnya film nasional dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan mendorong pemulihan ekonomi.
"Ini menjadi kabar baik bagi sektor ekonomi kreatif tanah air karena industri perfilman sudah mulai bangkit," tulis Sandiaga dalam akun Instagram resmi @sandiuno hari ini (13/5).
MD Pictures bukukan laba Rp10,65 miliar di Kuartal I-2022
Berdasarkan keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja perusahaan dengan kode saham FILM ini masih cukup stabil melewati pandemi dengan membukukan laba bersih senilai Rp 10,65 miliar di kuartal I 2022.
Tercatat, penyumbang terbesar perolehan laba berasal dari pendapatan kategori layar lebar dengan nilai Rp38,80 miliar. Nilai tersebut naik signifikan 1.663 persen bila dibandingkan dengan kuartal I-2021 yang hanya Rp2,20 miliar.