Tak Lagi Jawa Sentris, Erick Thohir Dorong Aglomerasi Sumatera Selatan

Pembangunan infrastruktur disarankan menggunakan dana INA.

Tak Lagi Jawa Sentris, Erick Thohir Dorong Aglomerasi Sumatera Selatan
Erick Thohir pada peluncuran "Gerakan Akselerasi Generasi Digital" / FOTO Istimewa
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, sejumlah daerah memiliki potensi ekonomi yang besar sebagai regional salah satunya ialah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel). 

Dengan demikian, pembangunan infrastruktur tidak hanya berpusat di pulau Jawa atau Jawa sentris. Melainkan, daerah-daerah Indonesia luar pulau Jawa juga berpotensi untuk dikembangkan seperti yang mulai dilakukan pada era Presiden Jokowi. 

Hal itu disampaikan Erick saat menghadiri seminar nasional “Membangun Aglomerasi Sumbagsel Jilid II dengan tema Komitmen Dulur Kito Untuk Konektivitas Sumbagsel” yang diselenggarakan oleh Masyarakat Profesional Sumatera Bagian Selatan (Maspro Sumbagsel) secara virtual di Ciputra Artprenuer, Jakarta, Sabtu, (16/4). 

"Kita tidak mungkin bersandar pada ekonomi yang di Jawa terus. Di mana kalau dilihat kepadatan, pertumbuhan menjadi kota-kota yang sangat modern akan sangat sulit untuk menjadi pertumbuhan berbasis sumber daya alam, atau pendukung lainnya. Jawa akan tumbuh lebih kepada industri," kata Erick.

Ketimbang utang, ada alternatif pembiayaan infrastruktur

Dalam kesempatan tersebut, Erick juga menyatakan pentingnya inovasi dalam skema pembiayaan investasi infrastruktur dengan Indonesia Investment Authority (INA). Menurutnya, pembiayaan melalui INA lebih baik ketimbang melalui utang. Sebab, persentase utang Indonesia terhadap PDB sudah berada di angka 47 persen dan diprediksi tumbuh hingga 53 persen. 

"Terkadang semua ketakutan utang, kalau utang produktif itu baik, tetapi tidak boleh jor-joran utang," kata Erick. 

Erick juga mendukung transaksi investasi INA untuk Jalan Tol Sumatra dan Jawa yanh telah mencapau Rp 39 triliun kepada dua BUMN, yakni Waskita Karya dan Hutama Karya.  

"Kalau terus utang, berat sekali. Dengan adanya solusi ini mudah-mudahan jalan tol bisa dikembangkan lagi. Ini solusi pembiayaan baru," ucap Erick.  

Pembangunan jembatan Bangka Belitung-Sumatera Selatan terus dimatangkan

Sementara itu, para Gubernur se-Sumbagsel juga mengusulkan sejumlah pembangunan infrastruktur untuk mendukung konektivitas di kawasan ini. Salah satunya pembangunan jembatan yang dapat menghubungkan Bangka Belitung dengan Sumatera selatan (Sumsel), pembangunan Pelabuhan di Sumsel, atau percepatan penyelesaian proyek infrastruktur yang sedang berjalan, seperti jalan tol Jambi-Betung sepanjang 191 kilometer. 

“Jembatan untuk Babel-Sumsel itu sangat layak untuk dibangun, Cuma 13 kilometer. Kami dari Sumsel akan mendukung adanya jembatan ini,” ujar Gubernur Sumsel, Herman Deru. 

Menanggapi usulan tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan akkan terus mengawal pengerjaan proyek-proyek infrastruktur di Sumbagsel. Sementara itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan untuk pembiayaan proyek infrastruktur, pihaknya kini sedang menggencarkan creative financing, yakni mengajak pihak swasta untuk masuk membiayai proyek-proyek infrastruktur negara sehingga meminimalkan APBN.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya