Utang Luar Negeri Indonesia April Turun Tipis jadi Rp6.028 triliun

Utang swasta turun 4,5%, utang Pemerintah naik 1,8%.

Utang Luar Negeri Indonesia April Turun Tipis jadi Rp6.028 triliun
Ilustrasi Utang/William Poter
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta,FORTUNE – Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada April mencapai US$403,1 miliar atau sekitar Rp6.028 triliun. Angka tersebut turun bila dibandingkan dengan posisi ULN akhir Maret 2023 sebesar US$403,3 miliar atau sekitar Rp6.029 triliun.

Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,3 persen secara year on year (yoy)  melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,8 persen (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono menyatakan, kontraksi pertumbuhan ULN ini terutama disebabkan oleh penurunan utang luar negeri sektor swasta. Sedangkan untuk utang luar negeri pemerintah tetap terkendali.

ULN swasta terkontraksi 4,5%

Deretan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (25/4/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

Secara rinci, posisi ULN swasta pada akhir April 2023 tercatat sebesar US$199,6 miliar atau sekitar Rp2.984 triliun, turun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar US$199,9 miliar atau sekitar Rp2.988 triliun.

“Secara tahunan, ULN swasta kembali mengalami kontraksi sebesar 4,5 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 2,8 persen (yoy),” kata Erwin melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (15/6).

BI mencatat, pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) dan lembaga keuangan (financial corporations) masing-masing mengalami tren kontraksi 4,7 persen (yoy) dan 3,9 persen (yoy).

Sementara itu, berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi; industri pengolahan; pengadaan listrik, gas, uap/air panas, serta pertambangan dan penggalian, dengan kontribusi 78,0 persen dari total ULN swasta.

Dari segi jangka waktu, ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,5 persen terhadap total ULN swasta.

ULN pemerintah naik 1,8%

Presiden Jokowi pada Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2023 Beserta Nota Keuangannya. (dok. Setkab)

BI mencatat, ULN pemerintah pada akhir April 2023 sebesar US$194,1 miliar atau sekitar Rp2.901 triliun. Nilai tersebut turun tipis dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar US$194,0 miliar atau sekitar Rp2.900 triliun.

Namun demikian, bila dilihat secara tahunan, posisi ULN pemerintah tumbuh 1,8 persen (yoy) setelah mengalami kontraksi 1,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Erwin mengatakan, perkembangan ULN dipengaruhi oleh penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik seiring dengan sentimen positif pelaku pasar global yang tetap terjaga.

“Penarikan ULN pemerintah pada April 2023 masih diutamakan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif dan prioritas, khususnya untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global,” kata Erwin.

Menurutnya, pemerintah terus berkomitmen mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel, termasuk menjaga kredibilitas dalam memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga secara tepat waktu.

Berdasarkan sektor ekonomi, porsi ULN pemerintah mencakup antara lain sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 24,1 persen; administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebesar 17,9 persen; jasa pendidikan 16,8 persen; konstruksi 14,3 persen; serta jasa keuangan dan asuransi sebesar 10,2 persen. 

Berdasarkan jangka waktu, posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya