Wapres Ungkap Solusi Dunia Usaha Hadapi Scarring Effect Pascapandemi

Wapres dorong konsumsi masyarakat.

Wapres Ungkap Solusi Dunia Usaha Hadapi Scarring Effect Pascapandemi
Dok. BPMI Setwapres
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19 menyebabkan kecemasan (scarring effect) dan mempengaruhi psikologis pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan untuk melakukan kegiatan ekonomi. 

Untuk itu, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin mengungkapkan solusi strategis dunia usaha dalam memperkuat kepercayaan diri pelaku ekonomi sebagai upaya pemulihan nasional. Menurut Wapres untuk mendorong dunia usaha dalam mempercepat pemanfaatan teknologi digital, dapat dilakukan dengan cara digitalisasi.  

“Di dalam hal ini pemerintah juga memfasilitasi jutaan UMKM untuk mengaplikasikan digitalisasi dalam kegiatan ekonomi mereka,” ujar Ma'ruf dalam acara Economic Challenges Special Ramadan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) 2022 melalui konferensi video di Jakarta, Sabtu malam (2/4).

Dorong bank salurkan kredit ke pariwisata

Tak hanya ity, Wapres juga terus mendorong perbankan untuk menyalurkan kredit ke dunia usaha. Hal tersebut sebagai upaya mendukunh dunia usaha. 

“Pemerintah mendorong lembaga keuangan untuk terus menyalurkan kredit, terutama kepada sektor-sektor prioritas seperti sektor pariwisata dan UMKM,” kata Ma'ruf.

Wapres dorong konsumsi masyarakat

Selanjutnya, Wapres yang juga merupakan Ketua Dewan Penasehat IAEI menuturkan, pemerintah juga terus mendorong peningkatan konsumsi masyarakat melalui berbagai upaya. 

Salah satu upaya dilakukan dengan memperbesar anggaran defisit agar tersedia ruang fiskal dan memberikan relaksasi atau kelonggaran dalam pembiayaan bagi para pelaku ekonomi untuk mempertahankan konsumsi masyarakat. “Selain itu juga, pemerintah memfasilitasi perpanjangan restrukturisasi pembiayaan, direstrukturisasi,” terangnya. 

Untuk menjaga agar daya beli masyarakat tidak turun, Ma'ruf mengungkapkan, pemerintah juga setiap tahun memberikan tambahan alokasi anggaran untuk perlindungan sosial. 

Penerimaan pajak sudah tumbuh 30%

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum IAEI/Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, di tahun ini kepercayaan diri konsumen sudah tumbuh positif, terlihat dari index penjualan ritel. 

“Kalau tahun 2020 kita mengalami kontraksi 18 persen, tahun lalu pertumbuhan pajak sudah di atas 23 persen. Tahun ini tahun 2022 dalam dua bulan penerimaan pajak, kita tumbuhnya di atas 30 persen. Jadi ini menunjukan scarring effect -nya secara pelan dan pasti kita atasi,” ungkapnya. 

Menurutnya, upaya pemerintah seperti pemberian PPNBN untuk otomotif, ataupun penjualan rumah, dan pemberian bantuan sosial dapat memberikan booster untuk dapat kembali melakukan kegiatan konsumsi.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Prabowo Ingin Memastikan Danantara Sesuai Aturan yang Berlaku
Viral Pertamax Diduga Sebabkan Kerusakan Mesin, Pertamina Minta Maaf
Nike dan Adidas Kehilangan Dominasi di Sepatu Lari
Menteri Perindustrian RI Tolak Proposal Investasi Apple US$100 Juta
MR. DIY Indonesia IPO Desember, Harga Rp1.650–Rp1.870
Unilever Resmi Jual Bisnis Es Krim ke Magnum Rp7 Triliun