Munggahan adalah salah satu Tradisi yang dilakukan masyarakat Indonesia saat hendak memasuki bulan Ramadan. Mungkin beberapa dari Anda belum mengetahui lebih detail dari tradisi ini.
Kegiatan yang berasal dari dari suku Sunda, Jawa Barat ini biasanya dilakukan pada akhir bulan Syakban, atau sekitar 1 minggu sebelum bulan Ramadan.
Prosesi munggahan sendiri bervariasi. Akan tetapi, pada umumnya tradisi ini dilaksanakan dengan cara makan bersama keluarga, berdoa bersama, dan lainnya.
Tradisi serupa juga ditemukan di kawasan Jawa Tengah yang dikenal dengan istilah Pungguhan. Baik munggahan maupun pungguhan memiliki kegiatan yang sama, hanya saja berbeda wilayah.
Untuk lebih jelasnya apa itu munggahan, simak selengkapnya di artikel di bawah ini.
Apa itu munggahan?
Secara kata, munggahan berasal dari bahasa Sunda yaitu unggah yang artinya 'naik'. Sedangkan, menurut istilah, munggahan adalah naiknya ke bulan suci atau derajat yang lebih tinggi.
Jadi, munggahan berarti sebuah prosesi penyambutan bulan suci atau bulan Ramadan, umat Muslim merasakan kebahagiaan atau dinaikkan derajatnya. Tradisi ini sebenarnya sudah ada sejak dulu hingga kini, khususnya bagi masyarakat di tanah Jawa Barat.
Munggahan sendiri di Jawa Barat juga beraneka ragam penyebutannya. Bagi masyarakat Bogor, munggahan disebut cucurak. Bagi masyarakat Bandung, munggahan juga disebut dengan papajar.
Apa yang dilakukan saat munggahan?
Sebenarnya, prosesi munggahan bisa dibilang cukup bervariasi. Berikut ini beberapa kegiatan yang dilakukan saat munggahan antra lain:
- Berkumpul atau berwisata bersama keluarga dan kerabat
- Makan bersama
- Berdoa bersama
- Saling bermaaf-maafan
- Berziarah atau nyekar ke makan orang tua maupun orang-orang saleh
- Bersedekah menjelan bulan puasa atau disebut pula dengan sedekah munggah.
Meski tradisi munggahan di setiap daerah berbeda-beda, tapi memiliki inti yang sama. Tentunya melestarikan tradisi merupakan tanggung jawab dari generasi ke generasi selanjutnya.
Menjalankan dan memegang tradisi merupakan bentuk rasa hormat kepada leluhur daerah tempat tradisi tersebut berkembang.
Tujuan munggahan
Sebenarnya, tujuan dari munggahan adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
Selain itu, munggahan dimaksud untuk membersihkan diri setiap hamba dari perbuatan buruk yang telah dilakukan selama setahun belakangan. Dengan begitu, Anda akan terhindar dari perbuatan dosa selama menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
Seiring berjalannya waktu, munggahan menjadi saranan untuk menyambung tali silaturahmi antara masyarakat. Seperti yang diketahui, masyarakat Sunda memiliki tingkat emosional kekerabatan yang cukup tinggi.
Contoh ide Munggahan
Bagi Anda yang tidak bisa berkumpul bersama keluarga, Anda tetap bisa melakukan tradisi munggahan. Berikut ini beberapa ide munggahan yang bisa Anda lakukan, antara lain:
-
Melakukan panggilan video call
Anda tetap bisa bersilaturahmi dan bermaaf-maafan bersama keluarga melalui sambungan video call. Dengan begitu tradisi munggahan akan tetap terasa meski Anda berada di tempat yang berbeda.
-
Mengirimkan parcel makanan
Meski tidak bisa berjabat tangan secara langsung, Anda tetap bisa menunjukkan perhatian kepada keluarga. Salah satunya dengan mengirimkan parsel makanan ke tempat acara munggahan.
-
Bersedekah
Salah satu tradisi munggahan yang bisa Anda lakukan adalah perbanyak sedekah. Sedekah banyak mendatangkan manfaat, salah satunya membuka pintu rezeki.
Itulah tadi artikel apa itu munggahan. Jadi, munggahan adalah sebuah tradisi dari Sunda dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan Anda mengenai tradisi-tradisi yang ada di Indonesia.