Selain Sri Lanka, ternyata ada beberapa negara lain yang terancam bangkrut. Hal ini terjadi karena negara tersebut mengalami angka inflasi yang tinggi.
Perlu diketahui, negara Sri Lanka dinyatakan mengalami kebrangkutan dikarenakan pemerintahnya gagal membayar utang luar negeri sebesar US$51 miliar.
Pada akhir Maret 2022, terjadi krisis di negara tersebut yang membuat rakyat menuntut Presiden Gotabaya Rajapaksa untuk mundur dari kursinya.
Kemudian, pada 13 April 2022, pemerintah Sri Lanka resmi menyatakan bangkrut dan mendesak seluruh warganya yang berada di luar negeri untuk bisa mengirimkan uang guna membeli kebutuhan pokok di negara.
Krisis yang terjadi di Sri Lanka membuat seluruh warganya, baik di dalam ataupun di luar negeri menjadi sengsara.
Dilansir Apnews, Global Crisis Response Group menyatakan masih banyak negara rentan dengan krisis dan berujung seperti Sri Lanka.
Saat ini, 1,2 miliar orang di seluruh negara mengalami krisis karena biaya hidup. Kemudian, 1,6 miliar orang di 94 negara turut mengalami krisis lainnya seperti keuangan, pangan, dan energi.
Hal ini terjadi karena beberapa hal, yakni mulai dari pandemi Covid-19, hingga peperangan antara Rusia dan Ukraina yang berdampak pada lonjakan bahan bakar dan pangan.
Berikut ini beberapa negara yang terancam bangkrut dan mengalami risiko guncangan ekonomi.
Argentina
Negara Argentina diprediksi mengalami inflasi lebih dari 70 persen di tahun 2022. Hal ini dikarenakan 4 dari 10 warganya tergolong sebagai warga miskin.
Selain itu, bank sentral Argentina telah kehabisan cadangan devisa dan membuat nilai mata uangnya melemah.
Afghanistan
Negara terancam bangkrut lainnya adalah Afghanistan. Sebanyak 39 juta jiwa penduduk Afganistan mengalami kekurangan pangan.
Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan, akhirnya pun pasukan NATO dan Amerika Serikat menarik diri. Hal ini membuat Afghanistan mengalami krisis ekonomi.
Selama ini, bantuan asing yang menjadi andalan agar ekonomi dapat berjalan dengan baik di Afghanistan, kini bantuan tersebut diberhentikan oleh Taliban.
Kesengsaraan penduduknya juga diperparah, di mana sebagian besar pegawai negeri, perawat, dokter, serta guru belum kunjung menerima upah beberapa bulan terakhir.
Selain itu, baru-baru ini terjadi gempa di Afghanistan yang membuat lebih dari 1.000 rakyatnya meninggal dunia.
Laos
Laos menjadi negara Asia yang terancam bangkrut. Sejak pandemi melanda, terjadi kenaikan harga dan kehilangan pekerjaan yang membuat penduduknya berada di garis kemiskinan.
Selain itu, negara ini juga sedang mengupayakan pembayaran utang senilai miliaran dolar AS.
Mesir
Negara Mesir pada April 2022 mengalami lonjakan inflasi sebesar 15 persen. Akibatnya, sepertiga dari 103 juta penduduk Mesir mengalami kemiskinan.
Meski Bank Sentral Mesir telah mengupayakan penekanan inflasi dengan menaikan suku bunga, nyatanya Mesir masih kesulitan membayar utang luar negeri yang cukup besar.
Lebanon
Lebanon menjadi negara terancam bangkrut dan menyebabkan warganya menderita. Hal ini disebabkan oleh nilai mata uang yang melemah dan akhirnya memicu inflasi besar-besar.
Selain itu, negara ini juga mengalami perang saudara yang berkepanjangan, sehingga pemulihan negara menjadi terhambat.
Pada Juni 2021, mata uang Lebanon mulai tenggelam hingga 90 persen dan membuatnya gagal membayar utang luar negeri sebesar US$90 miliar.
Turki
Turki mengalami inflasi sebesar 60 persen dan membuat warganya banyak yang menjadi pengangguran.
Banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk meredam terjadinya inflasi, yaitu mulai dari menggunakan cadangan devisa, mencabut subsidi bahan bakar, dan memberlakukan potongan pajak.
Akan tetapi, krisis yang terjadi di Turki masih bergulir dan membuat rakyatnya harus berjuang memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Itulah tadi keenam negara yang terancam bangkrut. Hal ini tersebut ternyata dipicu oleh beberapa faktor, seperti nilai mata uang yang melemah, inflasi, hingga utang luar negeri yang menumpuk.