5 Penjelasan Ilmiah Segitiga Bermuda, Banyak Kapal dan Pesawat Hilang

Banyak menimbulkan spekulasi.

5 Penjelasan Ilmiah Segitiga Bermuda, Banyak Kapal dan Pesawat Hilang
ilustrasi segitiga bermuda (unsplash.com/Ryan Milrad)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Mungkin Anda pernah mendengar Segitiga Bermuda. Banyak yang menghubungkannya dengan hal mistis karena banyak pesawat dan kapal yang menghilang di lokasi tersebut secara misterius. Mendengar hal tersebut, tentu sangat menyeramkan.

Namun, tidak selalu berhubungan dengan dunia lain, ada penjelasan ilmiah Segitiga Bermuda yang perlu untuk Anda ketahui. Segitiga Bermuda dikelilingi pulau-pulau, yakni Puerto Rico (titik selatan), Kepulauan Bermuda (titik utara), dan Kepulauan Miami (titik barat).

Sejumlah tragedi yang terjadi di laut Atlantik ini banyak menyisakan misteri. Beberapa orang percaya jika kapal yang hilang di perairan tersebut masuk ke dunia yang berbeda.

Melihat hal tersebut, jumlah ilmuwan memberikan penjelasan ilmiah Segitiga Bermuda, di antaranya sebagai berikut.

1. Cuaca yang buruk

ilustrasi cuaca buruk (unsplash.com/Johannes Plenio)

Penjelasan ilmiah Segitiga Bermuda disebabkan oleh cuaca di daerah tersebut masuk dalam cuaca yang ekstrem. Hal ini dijelaskan oleh Aviation Safety Network dan U.S. Coast Guard (USCG) pada tahun 2016.

Aktivitas cuaca, seperti badai tropis dan angin topan memicu disorientasi kendaraan yang melintas di wilayah tersebut. Hal tersebut dikaji melalui rekaman data cuaca, media massa, dan catatan lainnya.

2. Sistem navigasi yang buruk

ilustrasi kabin pesawat (unsplash.com/Wenhao Ryan)

Menurut badan ilmiah National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), hilangnya kapal maupun pesawat di perairan Segitiga Bermuda disebabkan sistem navigasi yang buruk.

Hal ini juga berkaitan dengan faktor cuaca yang buruk yang mengganggu sistem navigasi, sehingga kendaraan kehilangan komunikasi dan tenggelam di wilayah tersebut.

3. Faktor dari manusia

ilustrasi awak kapal (unsplash.com/NOAA)

Penyebab hilangnya kapal dan pesawat di Segitiga Bermuda tidak selalu berhubungan dengan hal mistis. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor dari manusia atau kelalaian pengemudi itu sendiri.

Oleh karena itu, pemahaman, skill, dan pengalaman awak kapal dan pesawat menjadi modal penting untuk meminimalisir risiko tersebut. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan juga dapat membantu para awak untuk meningkatkan kualitas mereka.

4. Kedalaman laut

ilustrasi kedalaman laut (unsplash.com/Sarah Lee)

Penjelasan ilmiah Segitiga Bermuda lainnya adalah kedalaman lautan. Menurut data National Ocean Service, luas wilayah perairan Segitiga Bermuda tersebut mencapai 1.300 meter kubik.

Selain luas, kawasan Segitiga Bermuda adalah lokasi dari titik paling dalam Samudra Atlantik. Titik ini bernama Milwaukee Deep yang masuk dari bagian Palung Puerto Rico dengan kedalaman 8.380 meter.

Jadi, kapal yang tenggelam di wilayah ini akan hancur berkeping-keping dan tidak meninggalkan jejak sama sekali disebabkan kedalaman laut denga tekanan yang besar.

5. Mengandung senyawa metana

Raibnya sejumlah pesawat dan kapal yang melintas di wilayah ini karena Segitiga Bermuda mengandung senyawa metana. Adapun kandungan ini membentuk gelembung gas dan bisa menghisap kendaraan yang lewat.

Karena inilah mengapa banyak orang yang mengatakan kendaraan yang melintas di Segitiga Bermuda seperti terhisap ke dunia lain. Namun, apakah benar begitu?

Ternyata, hal ini ditentang oleh seorang geofisikawan US, Carolyn Ruppel. Menurutnya, metana akan terurai oleh mikroba laut, sehingga tidak mungkin terdapat metana murni pada permukaan.

Itulah tadi penjelasan ilmiah Segitiga Bermuda yang perlu diketahui. Jadi, masih perlukah untuk menghubungkannya dengan dunia lain?

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Agora Mall Tampil Beda Dengan Fokus F&B dan Aktivitas Urban Jakarta
BTN Butuh Rp80 Triliun Bangun 800 ribu Rumah FLPP, Ini Sumbernya
Soal Ojol Dilarang Konsumsi Pertalite, Bahlil: Belum Final
Daftar Harga Emas Hari Ini, 30 November 2024: Naik Rp6.000
Timezone Incar Kenaikan Pendapatan Double Digit pada Libur Nataru
Erajaya Digital Hadirkan Google Android AI Zone di Gerai Erafone