Begini Peran Teknologi dan Digital dalam Kinerja PLN

PLN memiliki tahapan dalam transformasi

Begini Peran Teknologi dan Digital dalam Kinerja PLN
VP Digitalisasi Kelistrikan PLN Agus Trisusanto, Presiden Direktur IBM Indonesia Roy Kosasih, dan Editor in Chief Fortune Indonesia Hendra Soeprajitno dalam acara FIS 2024 di The Tribrata, Jakarta, Kamis (7/3). (dok. Fortune Indonesia)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE -  Transformasi kini sudah tidak asing dengan penggunaan teknologi dan digital pada sebuah perusahaan. Tak terkecuali salah satu perusahaan BUMN terbesar di Indonesia dengan peran strategisnya sebagai penyedia kelistrikan di Indonesia—Perusahaan Listrik Negara (PLN)—yang memiliki tahap dalam proses transformasi.

VP Digitalisasi Kelistrikan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Agus Trisusanto, mengatakan bahwa PLN memiliki transformasi yang diberi nama ‘Transformasi Jilid 2’ dengan sebutan moonshot.

Moonshot-nya ada 3 goal-nya. Kalau tadi yang pertama (Transformasi Jilid 1) ada 4, yang sekarang ada 3. Yang pertama adalah growth. Growth-nya ini berarti bagaimana menumbuhkan keuangan PLN lebih kuat lagi. Kemudian yang kedua adalah digital moonshot. Tetap digital masuk di sana. Keterlibatan digital diperlukan. Yang ketiga, kami akan memimpin dari sisi net zero emission (NZE). Karena NZE ini sudah di-state oleh PLN bahwa di tahun 2060 kami berjanji tidak akan menggunakan lagi pembangkit-pembangkit yang berbahan bakar fosil,” ujar Agus ketika menjadi pembicara pada Fortune Indonesia Summit 2024 yang diselenggarakan di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (7/3).

Pemanfaatan PLN dengan teknologi Artificial Intelligence (AI)

VP Digitalisasi Kelistrikan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Agus Trisusanto saat menjadi pembicara pada Fortune Indonesia Summit 2024 di The Tribrata, Jakarta, Kamis (7/3). (dok. Fortune Indonesia)

Penggunaan teknologi AI sudah banyak digunakan untuk membantu banyak perusahaan, salah satu contohnya adalah saat PLN memiliki 85 juta pelanggan, data-data tersebut dielaborasikan dengan teknologi AI yang ada.

“Dengan PLN Mobile yang sekarang, ada fitur Swacam, pelanggan tinggal foto di kWh meter. Setelah itu akan melalui optical character recognition (OCR). Jadi, langsung bisa mengenali berapa angka meteran, kemudian langsung masuk ke server kami dan menghitung billing-nya, bayar bulanan dari rekening listriknya. Nah, itu sudah pemanfaatan AI dari sisi customer,” tutur Agus.

Selain memanfaatkan dalam bentuk digital untuk mengatur data-data perusahaan, PLN juga memanfaatkan AI untuk bagian pembangkitan. Seperti sebelum adanya AI, membersihkan cerobong asap penghasil listrik harus memakai zat kimia yang disemprot, tetapi petugas harus mengecek kembali kebersihan dari cerobong asap tersebut.

“Dengan adanya AI sekarang, komposisi zat kimianya berapa, kemudian berapa liter yang harus digunakan, semprotnya di mana saja, itu bisa lebih akurat. Dari situ saja kita sudah dapat efisiensi. Belum lagi misalkan prediction untuk demand, kebutuhan listrik di masyarakat. Jadi, operasional PLN seperti ini, kami menyalakan mesin itu berdasarkan kebutuhan listrik yang ada di customer,” jelas Agus Trisusanto. (WEB)

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi