Bima Arya Mau Bangun Trem di Kota Bogor, Butuh Rp1,6 T

Jalur trem dimulai di sekitar Terminal Barangsiang.

Bima Arya Mau Bangun Trem di Kota Bogor, Butuh Rp1,6 T
Ilustrasi jalur trem. (Shutterstock/KIRAYONAK YULIYA)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Kota Bogor, Jawa Barat, akan segera memiliki sistem transportasi terpadu berbentuk trem, yang disinergikan dengan angkutan kota dan bus. Pemerintah Kota Bogor tengah menyiapkan itu.

Menurut Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, konsultan sudah menggelar studi kelayakan menyoal pembangunan moda transportasi trem. Nantinya, jalur trem akan dibangun di area Terminal Baranangsiang menuju Stasiun Bogor.

“Proses persiapan moda transportasi terpadu tersebut telah dicantumkan dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Bogor,” jelas Bima, dikutip Kantor Berita Antara, Senin (13/9).

Berdasarkan hasil kajian kelayakan, bagaimanakah pembangunan trem di Kota Bogor akan dilakukan? Berapa biaya yang dibutuhkan?

1. Total Biaya Triliunan

Menurut Bima ketika mempresentasikan hasil kajian dan studi kelayakan kepada Menteri BUMN Erick Thohir, dibutuhkan biaya pembangunan hingga Rp1,6 triliun. Menurutnya, pemkot hanya tinggal membahas kelembagaan dan pendanaan proyek tersebut.

Dia berkata, “saya melaporkan ke Pak Menteri (Erick), studi kelayakan pembangunan trem sudah rampung, angkanya sudah jelas, konsepnya sudah matang.”

2. Pembangunan Disesuaikan dengan Pembangunan LRT

Bima menambahkan, wacana pembangunan trem itu bakal diharmonisasi dengan rencana pembangunan LRT hingga ke Terminal Baranangsiang yang dicanangkan oleh pemerintah pusat.

Erick Thohir selaku pemimpin lembaga yang bertugas membangun LRT mengatakan, “saya kira, sudah seyogianya LRT itu terus bersambung dengan trem yang akan dibangun di Kota Bogor ini.”

3. Trem Dipadukan dengan Bus

Selain itu, Bima berujar, Pemkot Bogor bakal menggandeng bus Trans Pakuan yang saat ini tidak beroperasi secara sementara.

Mereka berniat merestrukturisasi pengelola bus, Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) dari BUMD menjadi Perumda (Perusahaan Umum Daerah). Dengan begitu, investasi dari pihak ketiga bisa masuk.

Dia berkata, “pada restrukturisasi organisasi PDJT, Pemkot Bogor mengusulkan perubahan pada tiga bidang, yaitu manajemen, modal, dan usaha guna pengembangan bisnis.”

4. Arya Diminta Lapor ke Jokowi

Hasil studi kelayakan juga akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), menurut Bima. Itu sesuai dengan masukan dari Erick. “Dia (Erick) menyarankan agar bertemu dengan presiden dan menteri terkait untuk akselerasi,” kata wali kota itu.

Bagi Erick, rencana pembangunan itu merupakan langkah dari investasi. Terlebih, pasca-Covid-19, mesti ada layanan transportasi yang ditawarkan dengan sangat baik.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya