DPR Sepakati Postur Sementara RAPBN 2022, Nilainya Rp2.714 T

Terdapat kenaikan Rp5,5 triliun dalam postur sementara itu.

DPR Sepakati Postur Sementara RAPBN 2022, Nilainya Rp2.714 T
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah. (DPR RI)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Panitia Kerja (Panja) A DPR RI menyetujui postur sementara belanja negara dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 senilai Rp2.714,2 triliun.

Menurut Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah, nominal itu lebih besar Rp5,5 triliun dari usulan awal senilai Rp2.708,7 triliun. Kenaikan anggaran itu ditujukan sebagai tambahan belanja pendidikan, yakni Rp1,1 triliun.

“Dari penetapan ini, defisit anggaran tetap ditargetkan Rp868 triliun. Itu setara dengan 4,85 persen terhadap PDB. Hasilnya, tambahan belanja akan dipenuhi dari penerimaan negara,” jelas Said, dikutip dari situs resmi DPR, Rabu (15/9).

Dia menambahkan, Banggar DPR RI menyepakati target pendapatan negara senilai Rp1.846,1 triliun. Itu meningkat Rp5,5 triliun dari usulan RAPBN.

Selain peningkatan anggaran belanja pendidikan, ada pula kenaikan biaya di sektor lain. Simak rincian informasinya dalam poin-poin berikut.

1. Alokasi Belanja di Luar Pendidikan

Di luar sektor pendidikan, terdapat penambahan alokasi belanja Rp4,4 triliun untuk kebutuhan berbagai lembaga, di antaranya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Perindustrian.

Biaya tambahan itu juga diperuntukkan untuk keperluan kesehatan serta teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK).

2. Belanja Pemerintah Pusat Naik Rp5,5 Triliun pada 2022

Said juga menjelaskan terkait kenaikan anggaran belanja pemerintah pusat pada 2022, dari Rp1.938,3 triliun menjadi Rp1.943,7 triliun. Akan digunakan untuk apa saja dana tersebut?

Menurutnya, Rp945 triliun anggaran dialokasikan sebagai kebutuhan belanja kementerian/lembaga (K/L), sedangkan Rp998,8 triliun diperuntukkan untuk kebutuhan belanja di luar K/L.

Sementara itu, tidak ada perubahan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), tetap senilai Rp770,4 triliun.

3. Rincian Penerimaan Pajak dan Bukan Pajak

Bagaimana dengan penerimaan perpajakan? Targetnya mencapai Rp1.510 triliun. Jika diperinci, maka total penerimaan pajak adalah Rp1.265 triliun, sedangkan penerimaan kepabeanan dan cukai Rp245 triliun. 

Lebih lanjut, PNBP juga meningkat Rp2,4 triliun dari usulan awal senilai Rp333,2 triliun—menjadi Rp335 triliun.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya