Mchumo, Direktur Jenderal INBAR (International Bamboo dan Rattan Organization), Wakil Menteri LHK, Alue Dohong, menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara penghasil Rotan terbesar di dunia.
Rotan adalah jenis tumbuhan merambat yang termasuk dalam keluarga Palmae (Arecaceae) tumbuh di hutan hujan tropis.
Rotan dikenal karena batangnya yang panjang, kuat, dan lentur, sehingga sangat berguna dalam pembuatan berbagai produk seperti furnitur, kerajinan tangan, dan produk anyaman lainnya.
Berikut adalah rincian mengenai daerah penghasil rotan di Indonesia :
1. Kalimantan Tengah (Katingan)
- Kalimantan Tengah memiliki hutan rotan yang luas dan beragam, tepat nya di Katingan.
- Jenis Rotan : Rotan Manau,Rotan Sabutan, Rotan Irit, dan Rotan Sega.
- Jumlah Rotan : Telah menghasilkan 800 ton.
- Wilayah lain di Kalimantan Selatan : Kota Palangkaraya.
2. Kalimantan Selatan (Banjarmasin)
- Wilayah produsen rotan di Kalimantan Selatan adalah Banjarmasin. Dan menjadi pencaharian utama bagi masyarakat Banjarmasin.
- Jenis Rotan : Rotan Sega (Calamus caesius), Rotan Manau (Calamus Manan).
- Jumlah Rotan : Menghasilkan sekitar 6.000 ton per tahun.
- Wilayah lain di Kalimantan Selatan : Hulu Sungai, Kandangan dan Barito Kuala.
3. Jawa (Cirebon)
- Diperkirakan memiliki lebih dari 900 usaha perajin rotan di Kota Cirebon.
- Jenis Rotan : Rotan Sega (Calamus caesius), Rotan Manau (Calamus Manan).
- Mereka umumnya mengelola rotan menjadi furniture dan mengekspor rotan ke berbagai negara.
4. Sulawesi Tengah (Palu)
- Kota Palu memiliki wilayah hutan yang sangat luas. Rotan yang dihasilkan memiliki kualitas prima dan berdaya jual tinggi.
- Jenis Rotan : Ada 38 varian rotan yang bisa dikomersilkan, yaitu rotan ronti, rotan tohiti, rotan merah, rotan susu dan sebagainya.
5. Sumatera Utara (Tapanuli)
- Kabupaten Tapanuli memiliki hutan rotan yang luas dan kaya akan berbagai jenis rotan berkualitas tinggi.
- Memiliki komunitas petani rotan yang sudah berpengalaman dalam mengelola sumber daya rotan secara berkelanjutan.
- Jenis Rotan : Rotan Manau, Rotan Lacak dan Rotan Sega.
- Memiliki permintaan tinggi rotan yang tinggi dari berbagai industri, baik domestik maupun internasional.
- Dikarenakan memiliki akses transportasi yang baik, membuat pendistribusian rotan ke berbagai pasar dapat berjalan dengan efisien.
6. Aceh (Pedalaman)
- Daerah penghasil rotan di Aceh : Pidie, Nagan Raya, Aceh Timur dan Aceh Utara.
- Aceh berkontribusi sebagai penyuplai rotan dunia hingga 35% .
- Jenis Rotan : Rotan Manau, Rotan Lacak dan beberapa jenis rotan lainnya,
- Menghasilkan 3.500 ton rotan per tahun.
- Mendapatkan dukungan pemerintah dalam bentuk pelatihan, teknologi dan akses pasar bagi petani rotan di Aceh. Hal ini membuat Aceh memiliki kesempatan untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas rotannya.
7. Papua
- Di Papua, rotan digunakan untuk membuat berbagai produk seperti furnitur dan kerajinan tangan.
- Meskipun belum seterkenal daerah lainnya, Papua telah menyediakan berbagai jenis rotan berkualitas tinggi.
- Jenis Rotan : Rotan Lacak dan Rotan Manau
- Papua menghasilkan 3.000 ton rotan per tahun.
Potensi Ekonomi Rotan di Indonesia
Potensi ekonomi rotan di Indonesia sangat besar, mengingat negara ini merupakan salah satu produsen rotan terbesar di dunia. Rotan menjadi komoditas penting yang mendukung perekonomian, terutama di daerah-daerah penghasil rotan. Industri rotan Indonesia mencakup berbagai aspek, mulai dari budidaya, pengolahan, hingga ekspor produk rotan.
Permintaan rotan dari pasar lokal dan internasional memberikan peluang besar bagi pelaku usaha, baik dalam bentuk kerajinan tangan, furnitur, maupun produk lainnya. Pengembangan industri rotan juga dapat menciptakan lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah pedesaan.
Meskipun terdapat tantangan dalam pengelolaan hutan rotan dan rantai pasok, dengan dukungan pemerintah, riset, dan teknologi, industri rotan Indonesia dapat terus tumbuh dan bersaing di pasar global. Kesuksesan pengelolaan rotan yang berkelanjutan akan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang bagi negara dan masyarakat.