Bermacam Generasi yang Ada di Dunia Kerja, Kamu Termasuk yang Mana?
Karakter generasi pekerja mempengaruhi kinerja perusahaan.
Jakarta, FORTUNE – Pengelompokan generasi pekerja menjadi faktor penting kerap dilakukan dalam dunia kerja. Perbedaan zaman mempengaruhi pola pikir dan cara bekerja yang pada akhirnya mendukung perusahaan.
Dr. Alexis Abramson dalam artikel BBC, seorang pakar yang dikenal sebagai ‘generational cohorts’ atau ‘pengelompokan generasi’, mengungkapkan pembagian generasi dilakukan kapan kita lahir akan mempengaruhi perilaku, persepsi, nilai, dan kebiasaan.
Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk 2020 per September 2020 terdapat 270,20 juta penduduk Indonesia. Penduduk tersebut terbagi kedalam 6 generasi berdasarkan tahun lahirnya. Namun, seperti apa pemetaan generasi yang ada di Indonesia? Berikut ini, Fortune Indonesia mengulasnya dengan mengutip dari ecampuz.com.
Pre Boomer
Generasi ini lahir sebelum tahun 1945 dan melewati zaman ‘The Greatest Depression’. Situasi tersebut membuat pre boomers memiliki jiwa yang tangguh karena hidup di masa kondisi perekonomian global dalam situasi sulit akibat perang.
Di Indonesia saat ini hanya terdapat sekitar 1,87 persen generasi ini, atau sekitar 5,03 juta jiwa. Latar belakang ini membuat para pre boomers memiliki sejumlah karakter, seperti:
- Berjiwa kepemimpinan yang tinggi serta bertanggungjawab
- Patriot yang tak perlu diragukan
- Kurang berani berpendapat karena kebebasan berpendapat begitu dibatasi
- Berpengalaman melewati berbagai zaman
- Taat hukum dan kewajiban
- Sangat berhati-hati dan konservatif dalam membelanjakan uang
Baby Boomers
Generasi ini lahir di rentang 1947-1964 dan mencakup sekitar 11,56 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Generasi ini lahir dan tumbuh ketika zaman belum modern dan minim lapangan pekerjaan sehingga membuat masa muda generasi baby boomers memiliki sifat kompetitif. Berikut ini adalah sejumlah karakter yang dimiliki oleh Baby Boomers:
- Berkomitmen
- Mandiri
- Kompetitif
- Punyai karakter yang matang dalam keadaan yang sulit
- Mempertahankan adat istiadat dang cenderung kolot
- Tidak suka kritik
- Pekerja keras dan pantang menyerah
- Setia dan rela bekerja keras untuk keluarga
Generasi X
Lahir pada era 1965-1980 membuat generasi ini cukup terbuka pada teknologi namun tidak terlalu fasih menggunakannya. Jumlah generasi X di Indonesia saat ini mencapai sekitar 58,65 juta jiwa atau 21,88 persen dari keseluruhan penduduk.
Generasi X ditandai dengan pengalaman challenger disaster, perceraian, perubahan peran gender dalam keluarga, pertumbuhan teknologi dan personal computer (PC), serta perubahan peran gender dalam keluarga. (Nuritasari & Arwiyah, 2019). Adapun karakteristik dari generasi X adalah :
- Lebih individualitas, pragmatis, sinis
- Lebih toleran terhadap berbagai gaya hidup dan perbedaan kultur
- Senang mengambil resiko dan mampu bertanggungjawab
- Banyak akal atau cerdas (resourceful)
- Logis
- Problem solver
Generasi Y (Milenial)
Jumlah generasi yang lahir pada 1981-1996 ini di Indonesia cukup berimbang dengan generasi X, yakni mencapai 21,88 persen. Kata milenial yang disematkan pada generasi ini diciptakan oleh William Strauss dan Neil Howe dalam beberapa bukunya, “Millennial Generation”, karena pernah melewati millennium kedua sejak teori generasi ini pertama kali dikemukakan oleh Karl Mannheim pada tahun 1923.
Generasi ini tumbuh bersama teknologi informasi, sehingga membentuk karakter yang kreatif dan inovatif saat berkenaan dengan teknologi. Karakter milenial, antara lain:
- Punya tingkat pendidikan yang baik, cerdas teknologi
- Berani, inovatif, kreatif, dan modern.
- Lebih terbuka terhadap perubahan
- Jadwal kerja yang fleksibel
- Percaya pada pengembangan karir
- Punya ekspektasi yang tinggi
- Menuntut dapat jawaban yang instan
- Berpikiran terbuka
- Punya keterampilan beragam
- Multitasking
- Tidak sabar
- Partisipatif
- Tidak menganut paham hirarki atau level kekuasaan, dan percaya kesetaraan dalam kerja.
Generasi Z
Generasi ini lahir antara 1997-2012 dan mencakup 27,94 persen dari keseluruhan penduduk Indonesia, menurut sensus tahun 2000. Secara umum, karakternya tak jauh berbeda dengan milenial, namun lebih adaptif pada teknologi dan cenderung lebih suka seuatu yang instan. Berikut ini adalah beberapa karakter yang muncul pada Generasi Z:
- Suka berkolaborasi dalam bekerja
- Fleksibel
- Menyukai tantangan dan dimotivasi pencapaian
- Mencari cara yang baru dalam menyelesaikan masalah.
- Tech savvy
- Suka mengumbar privasi
- Mandiri
- Toleran
- Suka berkomunikasi secara maya
- Ambisius
Post Gen Z
Menjadi generasi termuda saat ini, yang termasuk dalam Post Gen Z adalah anak-anak yang lahir setelah tahun 2013 dengan jumlah 29,17 juta jiwa atau sekitar 10,88 persen. Post Gen Z juga dikenal dengan ‘Gen Alpha’ atau α yang diambil dari alfabet Yunani.
Berbeda dengan generasi sebelumnya, Gen Alpha memiliki sejumlah karakter unik, seperti berikut:
- Adaptif
- Bermain dengan permainan berbasis aplikasi
- Menghabiskan banyak waktu di depan layar
- Fokus mempelajari skill
- Bekerja dengan kolaborasi
- Lebih mengutamakan pendidikan
- Tidak membutuhkan struktur otoritas yang sama, hirarki, atau pendekatan kekuasaan tradisional.
- Paling digitally savvy
- Mementingkan keterampilan interpersonal dibandingkan generasi sebelumnya
Itu tadi penjelasan bermacam generasi yang saat ini ada di Indonesia, yang sebagian sudah memasuki dunia kerja.